01 : Kecelakaan

930 89 0
                                    

Vote sebelum baca...

Vote sebelum baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gubrak...

Suara mobil menabrak trotoar jalan membuat atensi Anzilo teralihkan. Segera Anzilo mendekati mobil itu dengan berlari.

"Om! Om! Om buka om!" Anzilo menggedor pintu mobil. Sedangkan sang pengemudi nampaknya sudah tak sadarkan diri.

"Om jangan mati dulu om! Zilo gak mau jadi saksi! Woi om budek!" Anzilo terus menggedor-gedor pintu mobil.

Lalu anak itu celingak-celinguk mencari bala bantuan.

"Tolong! Tolong! Woi warga! Tolong anjir ada kecelakaan!" Anzilo berlari ke sekitarnya.

Sontak warga yang mendengar itu berlarian kearah mobil tersebut.

Salah satu warga menelepon ambulan, "Cepat ya pak, di jl. Mayangsari, korban sudah tidak sadarkan diri."

Beberapa menit kemudian ambulan datang, warga membopong tubuh korban itu ke dalam ambulan.

Seorang bapak-bapak menarik lengan Anzilo untuk memasuki ambulan tersebut, "Kamu ikut."

Mata Anzilo melotot terkejut, "Apaan pak! Zilo orang sibuk, gak mau!" Protesnya.

"Sudah ikut saja." Bapak-bapak itu memaksa.

"Iya, iya. Maksa amat orang tua..."

"Heh cangkem mu!"

🧙🧙🧙

Di lorong rumah sakit, Anzilo tak berhenti nya berdecak kesal. Pasalnya hanya dia sendirian menunggu om-om yang kecelakaan tadi, sedangkan bapak-bapak yang menariknya-sudah pulang dengan alasan istrinya kangen.

"Aelah tuh om-om nyusahin banget, tau gitu Zilo biarin aja tadi." Anzilo menggerutu sebal.

Pintu ruangan terbuka. Anzilo segera berdiri di depan dokter itu.

"Gimana dok? Om itu gak papa, kan?" Tanya nya.

Dokter itu tersenyum, "Tuan Reynold tidak apa-apa, hanya benturan kecil di dahinya."

Anzilo hanya mengangguk mengerti.

"Anda bisa menjenguknya, Tuan muda."

"Bjir Tuan muda gak tuh, emang muka Zilo muka-muka rich people sih." Anzilo tersenyum sombong.

"Terimakasih, dok."

Dokter mengangguk, "Kalau begitu saya permisi Tuan muda."

Saat dokter itu sudah pergi, Anzilo memasuki ruangan.

"Di perban cuy kepalanya!" Anzilo berseru, namun dengan cepat dia menutup mulutnya.

Pria yang sedang terbaring di brankar membuka matanya ketika mendengar suara seseorang.

"Siapa kamu bocah?"

Anzilo cengengesan, "Hehe maaf om berisik ya?"

"Saya tanya kamu siapa?" Pria itu mengerutkan keningnya.

"Zilo itu Zilo, om. Anak ganteng sejagat raya alam semesta-tapi ganteng om dikit." Anzilo menyibak rambut badai nya.

"Zilo? Kamu-"

🧙🧙🧙

🧙🧙🧙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ikuti kisah Anzilo selanjutnya ya kakak-kakak!!!

Jangan lupa vote and comment.


ANZILO DREAMLAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang