594 - Melawan Para Makhluk Humanoid Lagi?

36 6 23
                                    

Setelah berpisah dengan SuA, Siyeon yang sedang mengawasi dan memantau daerah sekitarnya, ia mencoba melakukan penyusuran di tengah kota yang sepi, di mana jarak pandang tidak kunjung membaik, kabut di sekitar sana seolah sudah mengendap di kota. Sepanjang penelusuran, Siyeon berkomunikasi jarak jauh dengan SuA.

“Berhenti mengoceh tidak jelas, kamu menemukan sesuatu?” tanya SuA yang menegur, pasalnya sepanjang jalan Siyeon melontarkan kata-kata yang dirasa tidak penting.

“Ayolah, aku kesepian di sini, setidaknya biarkan aku bicara, meski itu tidak penting.” Siyeon membalas, kemudian ia pun melanjutkan. “ Dan omong-omong di sekitarku tidak ada apa pun selain bangunan kota terbengkalai dan reruntuhan seperti biasa, kurasa ini waktunya kita kembali, kita sudah terlalu jauh dari pesawat tahu, mungkin saja Dami sudah berhasil membawa JiU kembali.”

“Maaf saja, tapi aku belum menemukan logam-logam yang kubutuhkan, drone-drone ini membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk melakukan pencarian.” SuA pun melontarkan alasan yang mana ia tidak ingin buru-buru kembali ke pesawat.

“SuA, kenapa kamu berpikir kalau di sini ada logam bahan utama pesawat?” Akhirnya Siyeon pun mempertanyakan hal tersebut.

Siyeon pun kembali bicara mengutarakan pendapatnya. “Ingat, saat di tempat sebelumnya, kita menemukan logam itu di bawah tanah di dalam tambang. Sedangkan di kota seperti ini .... kurasa di tempat ini tidak mungkin ada logam yang kamu butuhkan, apalagi emas. Aku usulkan kita bisa mencari di tempat lain. Aku tidak suka dengan kondisi tempat ini, kabutnya membuatku takut.”

Siyeon bernada manja dan seperti gadis manis saat mengatakan kalimat terakhir.

“Jangan bersikap seperti itu, kamu tidak cocok tahu.”

“Ahahaha, oke, oke. Jadi bagaimana? Apa kamu mau mencari di tempat lain?”

Setelah dipertimbangkan, kemungkinan apa yang Siyeon katakan memang benar, SuA pun setuju untuk menghentikan pencariannya.

“Oke, kurasa kamu benar, kita ... tunggu dulu, kurasa drone menemukan lokasi titanium dalam jumlah besar.” SuA langsung berubah pikiran dengan tiba-tiba karena ternyata drone-drone yang dimunculkan ternyata berhasil mendeteksi keberadaan logam yang dibutuhkan.

“Apa?” tanya Siyeon.

“Aku akan memeriksa,” ucap SuA, yang awalnya ia berniat kembali ke pesawat pun langsung diurungkan.

Pada saat yang sama, Siyeon pun tiba-tiba mendeteksi keberadaan beberapa kehidupan yang jaraknya cukup dekat. Maka ia pun dengan jujur mengatakan hal ini pada SuA. “Omong-omong, aku merasakan adanya beberapa kehidupan, kurasa aku akan memeriksa.”

“Kehidupan? Apa itu besar? Kecil atau bagaimana?”

“Belum bisa kupastikan, maka dari itu aku akan memeriksa.”

“Oke, berhati-hatilah.”

“Hum.”

Ia pun berniat menghampiri, dan ternyata, semakin dekat, ia semakin kuat merasakan sumber kehidupan itu.

“Ini menarik.” Siyeon mempercepat langkahnya, Akan tetapi, sebelum ia sempat melanjutkan langkahnya, ia sudah dikepung oleh beberapa orang bersenjata.

Setidaknya itulah yang Siyeon pikirkan saat melihat siluet mereka yang mengepungnya tatkala terlihat berbentuk sepeti tubuh manusia, akan tetapi, saat penglihatan Siyeon lebih jelas lagi, ternyata mereka yang ada di sekitarnya bukanlah manusia, melainkan sosok makhluk-makhluk dengan kepala binatang yang memiliki tubuh humanoid.

“Wah, mereka terlihat cukup familier,” gumam Siyeon sambil mengangkat kedua tangan isyarat dirinya menyerah, reaksinya terlalu santai menanggapi situasi semacam ini.

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang