Chapter 1. The Announcement

182 11 0
                                    

Sam, seorang vampir tampan terlihat menengadahkan kepalanya, menatap Peter yang sampai detik ini menolak untuk turun dari rooftop, dan bahkan bergerak dengan lincah ke sana ke mari di antara setiap gedung. Mencoba menelpon laki-laki itu pun tidak ada gunanya karena Peter tidak mengangkat telponnya. Meneriakinya? Tidak, dia tidak mau membuat keributan. Tapi... dia harus menarik perhatian sang adik karena Chris meminta mereka berkumpul di rumah dan hanya Peter saja yang tidak membaca pesan di grup.

"Lo ngapain sih?" tanya sebuah suara, dan Sam pun menoleh, dilihatnya Sky berdiri di sebelahnya, ikut menatap ke arah rooftop dan dia tidak melihat apapun. "Kenapa sih ngeliatin gue terus?" suara lain terdengar, membuat Sam dan Sky menoleh bersamaan dan mereka bisa melihat Peter berdiri di belakang mereka. "Chris hyung minta kita ngumpul," jawab Sam dan dia langsung menoleh saat mendengar langkah Sky menjauh. Ah benar... Sky tidak menyukai Chris, bahkan mungkin membencinya. Sky adalah teman dekatnya, dan Chris sudah dia anggap seperti kakaknya sendiri. Dan sepertinya insiden tempo hari benar-benar meninggalkan trauma yang mendalam bagi Sky, dan membuatnya menjauhi Chris.

Ah! Tapi hal itu tidaklah penting, yang penting sekarang adalah dia harus segera pulang dan mencari tau apa yang ingin Chris sampaikan. Kakaknya itu tidak pernah mau membahas hal serius melalui pesan, dan tadi si vampir hanya meminta mereka untuk segera pulang. "Lix mana?" tanya Peter, berjalan memasuki ruang tamu penthouse mereka. Bagaimana mereka bisa sampai secepat itu? Jawabannya adalah Sam, kakaknya itu mendapatkan kekuatan baru, yaitu teleport. Belum sempurna memang, karena hanya bisa digunakan untuk teleport antara rumah dan kampus. Tapi, sepertinya kemampuannya akan meningkat jika dia mencapai orgasmenya saat bercinta dengan manusia. Tapi, anehnya beberapa minggu belakangan Sam seperti tidak tertarik untuk mencari teman bercinta. Sudahlah, itu tidak penting.

Lix, vampir yang dibicarakan pun datang dari arah kamar, sepertinya baru mengganti bajunya dan mereka pun mengambil posisi di sofa, menatap Chris, yang tentu saja bisa dilihat bahwa dia adalah seorang pemimpin yang kini mengambil secarik kertas dan meletakkannya di atas meja. Tentu saja hal itu membuat Sam, Peter dan juga Lix memajukan tubuh mereka untuk melihat apa yang tertulis di atas kertas yang Chris letakkan di atas meja, dan mereka semua saling pandang.

 Tentu saja hal itu membuat Sam, Peter dan juga Lix memajukan tubuh mereka untuk melihat apa yang tertulis di atas kertas yang Chris letakkan di atas meja, dan mereka semua saling pandang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini maksudnya gimana? Kalo bank darah tutup berarti kita harus minum darah hewan? Gak suka gue, rasanya aneh," ucap Peter, mengernyit saat memikirkan hal tersebut. "Ya gak mesti darah hewan. Liat poin nomer dua!" ucap Chris dan Peter mengambil kertas yang berada di meja dan kembali membacanya, wajahnya terlihat mengernyit.

"Ini maksudnya kita diskusi sama manusia buat diizinin gigit mereka? Lah ya kali ada manusia yang rela mau digigit. Berburu seminggu sekali aja susah," ucap Peter, merengut kesal saat akhirnya memahami isi dari pengumuman. "Lagian ya, emang sih banyak manusia yang gak masalah hidup berdampingan sama kita, tapi... jadi donor tetap buat kita itu lain cerita gak sih?" ucap Lix, akhirnya buka suara.

"Plus... manusia yang kita kenal cuma Sky, ya masa kita semua mesti minta Sky jadi donor kita? Yang ada habis darah dia," ucap Sam dan dia langsung diam saat melihat Chris menatapnya dengan kesal. "Gak usah macem-macem! Ini diskusi minta manusia jadi donor buat kita tuh beda sama pas kita berburu manusia untuk digigit lehernya. Karena gak mungkin ada manusia yang mau lehernya digigit terus," ucap Chris dan ucapan si paling tua membuat yang lain menatapnya bingung.

Beware ⚠️🔞 (2024 version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang