Tengah malam, Shotaro terbangun dari mimpi buruk. Ia menahan tangisnya yang jelas itu benar-benar tak membuatnya baik-baik saja. Dia menahannya agar orangtuanya dan semua orang di sana tak bangun tapi sungchan tiba-tiba masuk..
Dengan yakin, tubuh besarnya memeluk Shotaro, dan menepuk pundak Shotaro yang menangis tersedu dengan masih menahan tangisannya itu agar tak mengeluarkan suara bising
"Tenanglah, ada aku...." Itu yang sungchan ucapkan, dan membuat Shotaro makin menangis dan menenggelamkan wajahnya
"Hiks....hiks....hiks...hiks....hiks...aku me-merindukan me-mereka, apalagi dia hiks....hiks....hiks....hiks...." Kata shotaro disela tangisan nya
Sungchan hanya mendengar Shotaro sambil menenangkan nya. Setengah jam kemudian, Shotaro tampak tertidur dalam pelukan sungchan. Sepertinya Shotaro tak sadar tadi.
"Ternyata trauma itu sangat membekas sampai alam bawah sadar nya" kata sungchan menidurkan Shotaro agar dia lebih nyaman
Sungchan menatap intens Shotaro, membasuh sisa air mata gadis manis itu. Ntah, kenapa rasanya sungchan tak tega melihat Shotaro menangis seperti itu, hatinya makin berdebar kala ia terus menatap Shotaro.
Malam itu, tanpa sungchan sadari ia menemani Shotaro tidur sambil menggenggam tangan Shotaro. Ia tidur dengan posisi duduk disamping tempat tidur Shotaro sampai pagi.
Winwin awalnya akan membangunkan Shotaro dulu baru sungchan, tapi ia tampak terkejut melihat sungchan disana. Sungchan menggenggam tangan anaknya, pemandangan itu cukup membuat winwin sedikit yakin sungchan sepertinya menaruh perasaan pada Shotaro. Ia membangunkan sungchan perlahan, takut jika Yuta melihat ia akan marah besar, Yuta sangat posesif pada anak-anak nya,...
"Sungchan-ah...." Panggil winwin lembut sambil menepuk sedikit bahu sungchan
Sungchan membuka matanya dan sedikit terkejut. Ia tau jika dia sudah tak sopan tidur dikamar Shotaro walau jelas maksudnya baik, tapi belum sempat menjelaskan winwin seperti tau dan mengajak sungchan keluar dari kamar tanpa berisik
"Bibi, maafkan aku... semalam aku mendengar Shotaro menangis, sepertinya ia mimpi buruk, jadi aku menenangkan nya, aku tak ada niat jahat sedikit pun bibi" kata sungchan membukuk dan meminta maaf
"Kenapa minta maaf?, Tidak apa...bibi, mengerti... Jika kau ada niat jahat, kau tak mungkin tidur dengan posisi tidak nyaman seperti tadi... Shotaro memang sesekali bermimpi buruk karena kondisinya. Kau anak baik, bibi harap kau mau menjaga Shotaro kedepannya" kata winwin tersenyum memuji sungchan dan menyuruh nya untuk mandi agar bisa sarapan
10 menit kemudian, Shotaro bangun. Matanya terbuka perlahan tapi ia sendirian, ia sedikit merasa tadi malam ada seseorang bersamanya. Tapi ia tak begitu ingat siapa yang menemaninya. Akhirnya, ia berberes dan bersiap karena akan masuk kuliah.
Sungchan juga sudah siap ke kampus saat Shotaro turun. Ia melihat mata sungchan yang sudah membaik dan sedang makan bersama ayah bundanya.
"Ayo makan sayang" kata winwin melihat sang anak yang sudah turun
"Iya bunda, pagi ayah," sapa Shotaro pada yuta
"Pagi sayang" balas yuta tersenyum lembut
"Pagi taro-ya" sapa sungchan dengan senyum hangat
"P-pagi juga" balas shotaro sedikit tak enak
Mereka berdua diantar oleh supir Shotaro. Sungchan tadi mampir membeli kacamata, walau matanya tak begitu bengkak lagi. Tapi sungchan sekedar berjaga jaga jika masih kelihatan. Sungchan mengikuti Shotaro di belakang, seperti semalam. Walau mereka sudah semobil tapi sungchan masih tak ingin membuat Shotaro tak nyaman. Sepertinya, sungchan benar-benar suka pada Shotaro. Tiba-tiba Shotaro berhenti, sungchan sedikit terkejut

KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMATIZED (SUNGTARO-GS)
FanfictionBagaimana harus kita mulai, Seorang gadis Jepang berumur 20 tahun bernama Na Shotaro. Ia adalah anak dari Na Yuta dan Dong Sicheng atau sering dipanggil winwin. Shotaro adalah gadis dari ayah yang keturunan Jepang Dan bundanya dari China. Tapi mere...