6. Handsome Guys

36 3 0
                                    

Suara bel pulang berbunyi, semua murid segera memasukkan bukunya ke dalam tas dan bersiap untuk pulang. Sama halnya dengan Haechan yang turut memasukkan semua buku dan alat tulisnya ke dalam tas miliknya, serta bergegas untuk pulang. Namun langkahnya langsung terhenti ketika dua temannya ini mengangkat suaranya. "Ayo!" Seruan yang dilakukan oleh kedua teman prianya secara bersamaan.

Dan itu membuat dirinya langsung menautkan alisnya. Menatap kedua temannya ini dengan tatapan heran. "Kalian berdua tuh ngapain?" Tanyanya yang heran dan sedikit terganggu dengan sikap temannya ini.

"Tentu saja mengajak kamu pulang bersama." Balasan yang mereka berdua berikan secara serentak lagi.

Membuat Haechan lagi-lagi mendengus kasar. "Enyah lah kalian berdua dari pandangan dan juga hadapanku. Aku membawa kendaraan sendiri!" Ucapnya, lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Mereka berdua pun tidak tinggal diam. Mereka berdua segera menyusul Haechan, dan mengikuti dia dari belakang. Sampai di parkiran sekolah, mereka berdua turut ikut juga masuk ke dalam mobil milik wanita bernama Lee Haechan itu.

"Yak! Kenapa kalian berdua ikut masuk?!" Teriakan kesal yang akhirnya Haechan berikan karena sudah tidak bisa menahan rasa kesalnya. Ia juga memandang kedua temannya dengan tatapan kesal.

"Aku sudah mengajak dirimu untuk pulang bersama. Tapi kau menolak karena sudah membawa mobil. Jadi, aku ikut saja ke dalam mobil kamu dan pulang bersama denganmu." Jawaban yang Mark berikan.

"Dan kau, Jeno? Alasan apa yang ingin kamu ucapkan?!" Sentak Haechan, yang saat ini menatap temannya bermarga Lee yang sama dengannya. Ah tidak! Mereka bertiga memiliki marga yang sama, marga Lee. Namun mereka bertiga ini tidak ada kaitan saudara sama sekali.

Dan Jeno yang ditanya malah mengedihkan bahunya acuh. "Aku hanya tidak ingin meninggalkan dirimu bersama dengan dia." Jawaban santai yang ia berikan.

Haechan yang telah mendengar kedua alasan yang temannya berikan pun langsung membalikkan tubuhnya menatap ke depan. Mencengkram stir mobil kuat-kuat, guna menyalurkan semua emosinya. Percuma kalau saat ini dirinya menyuruh kedua temannya untuk turun. Mereka tidak akan mengidahkan permintaan atau lebih tepatnya usiran dirinya.

Jadi, ia lebih memilih untuk menjalankan mobilnya, meninggalkan area sekolah bersama dengan kedua temannya yang berada di dalam mobilnya. "Aku harus mengantar siapa dulu? Kau atau dirimu?" Tanyanya lagi, di sepanjang jalan menuju pulang.

Hari ini dirinya benar-benar bekerja sebagai tukang supir oleh kedua temannya ini.

"Mark!"

"Jeno!"

Seru mereka berdua secara bersamaan kembali. Mark yang meminta untuk memulangkan Jeno terlebih dahulu, serta Jeno yang meminta untuk memulangkan Mark terlebih dahulu.

Baru saja Haechan ingin memprotes ucapan kedua temannya ini, suara dering telepon mengurungkan niatnya. Membuat dirinya langsung mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan telepon itu setelah melihat dial name yang ada di dalam layar ponselnya.

Hallo, Naeun. Kenapa menelepon kakak, heum?

Kakak ada di mana? Sedang ada di jalan menuju pulang kah?

Iya, kakak sedang berada di jalan menuju pulang. Kenapa? Apakah ada yang ingin kamu katakan atau inginkan?

Hehe aku ingin tteokbokki yang ada di pinggir jalan samping kedai ice cream itu loh, kak. Bisakah kakak bawakan itu untuk diriku?

Tentu saja bisa, sayang. Kakak akan bawakan Tteokbokki dan juga ice cream untuk kamu.

Makasih ya, kak! Hati-hati di jalan ya! Jangan mengebut!

WE'RE BESTFRIEND? - MARKHYUCKNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang