Percaya nggak percaya
Benci sama cinta itu bedanya cuma setipis tisyu dibagi empatSalty And Sweet
.
.
.
.
Chapter 3
.
.
.
.
Error
.
.
.Happy Reading
Hal pertama yang Karina lihat ketika membuka mata adalah sosok tampan yang kelewat tampan tengah tersenyum ke arahnya dan membuatnya tersesat dalam keindahan salah satu ciptaan
Tuhan."Kamu nggak apa-apa?"
Karina yang masih tersesat dalam keindahan hanya mengedipkan matanya sebagai respon.
"Hei!" Pemuda itu melambaikan tangannya beberapa kali untuk memastikan keadaan Karina, gadis yang menabraknya.
"Aku nggak apa-apa... Oh, maaf ya!"
Pemuda itu mengangguk, "kamu anak baru ya? Kelas berapa?"
"Aku ada di kelas sepuluh B."
"Oh, Adek kelas."
Dari perkataan pemuda tampan itu, Karina yakin kalau ia adalah Kakak kelasnya. Tak lama kemudian seorang Dokter datang dan memeriksa keadaan Karina.
"Kalau masih pusing, istirahat saja, biar saya telepon wali kelasmu."
Karina mengangguk kemudian ia merebahkan kembali tubuhnya, ia merasakan sedikit pusing juaga kelelahan akibat berlari tadi.
Setelah itu Dokter memberikan sebutir obat sakit kepala dan segelas air hangat untuk Karina. Tatapannya beralih pada sosok pemuda yang sejak tadi duduk di tepi ranjang.
"Kamu kalau nggak ada urusan, segera balik ke kelas."
"Aku juga terluka Dok, nih jadi saya juga butuh istirahat !" Sambil nunjukin pergelangan tangannya yang dibalut perban.
Dokter tersebut menggelengkan kepalanya sebelum pergi.
"Kakak kembali aja ke kelas, Aku berani kok sendirian." Kata Karina ketika ia mendengar pintu ruang kesehatan dititup.
Pemuda itu menoleh dan tersenyum.
"Aku Bagas, salam kenal ya..."
Pemuda itu tersenyum, tampan sekali. Ia beranjak dari tepi ranjang dan merebahkan diri pada ranjang di samping Karin, ia menoleh pada gadis cantik itu dan berkata, " Anggap aja aku nggak ada." Dan menutup gorden yang memisahkan tempatnya dengan tempat Karina berada.
###
"Pulang bareng yuk Rin, Hawatir akutuh sama kamu, sopir aku udah dateng tuh." Ajak Zee.
"Oh, nggak usah, aku naik bus sekolah aja." Tolaknya halus, sebenarnya Karina mau mampir ke toko kue yang baru buka di stasiun X.
"Yakin, kamu beneran udah sehat kan?"
Zee terlihat ragu, tapi melihat keserisusan di wajah sahabatnya iapun akhirnya meninggalkan temannya itu sendirian.
Saat melihat temannya itu sudah meninggalkan sekolah, Karina mulai melangkahkan kakinya ke area parkir dengan riang sembari sesekali mengecek ponselnya. Langkahnya terhenti dihadang oleh beberapa orang gadis, salah satunta Karina mengenalinya. Ya, gadis itu yang mengejarnya karena melihat kejadian salah paham akumibat ulahnya sendiri, Yumna namanya.
"Kenapa?" Tanya Karina.
"Aku gak mau basa-basi ya. Jauhin Al!" Ancamnya.
Karina membulatkan bibirnya, mulai paham apa yang diinginkan Yumna, dengan yakin Karinapun mengiyakan dan segera pergi. Namun salah seorang teman Yumna menarik Karina hingga membuat gadis itu jatuh tersungkur. Karina menggigit bibir bawahnya. Dan menatap satu per satu pelaku yang membuatnya jatuh seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salty And Sweet
FanfictionKisah cinta kalau gak ada bumbu penyedapnya itu nggak asik, tapi kalau kebanyakan bumbu ya enek rasanya prorporsi cinta itu kudu pas takarannya, ya asem ya manis. Seperti kisah cintaku ini. Pasaran memang, tapi yang pasaran belum tentu nggak menarik...