PART 4

2.4K 21 12
                                    

mikail pov

awal nya aku sedikit ragu dengan reaksi yang di perlihatkan elina,tapi akhirnya aku memberikan bayi yang berada dalam gendongan ku kepada elina, tanpa ku duga

"cup..cup..cup...anak mamah,,maafin mamah ya,walau pun mamah gak ingat apa apa,tapi mamah tidak akan melupakan kamu anak mamah" ucap elina sambil memeluk bayi yang ada di dekapannya,mencium nya dengan mata berkaca kaca,seketika bayi yang sedari tadi menangis,yang perawat,bahkan aku sekalipun tak dapat menghentikan tangisnya,kini tertidur lelap di dalam dekapan elina,

aku hanya menatap takjub dalam diam,melihat apa yang terjadi di depan ku,putri ku yang sedari tadi menangis langsung terlelap tidur dalam dekapan elina,tanpa sadar dari sudut mataku setitik air mata hampir menetes keluar,"andai saja saat ini dia bukan elina,andai saja saat ini kau adalah sophie,istriku"
lalu aku menatap kembali wajah putri ku yang tengah tertidur dalam dekapan elina,begitu lelapnya ,seakan ia tengah bermimpi indah,"papah akan memberikan mu segalanya,papah berjanji,kau akan mendapatkan kasih sayang seorang ibu putri ku",batinku berjanji pada putri ku sebelum aku pergi,
sebaiknya aku meninggalkan anakku dengan elina,aku tak ingin mengganggu putri ku yang sedang tertidur dan sebaiknya membiarkan buah hatiku merasakan kasih sayang seorang ibu yang di butuhkan nya.

_____

"mikail" panggil elina pada lelaki yang sedang duduk di kursi sebelah ranjang nya

"ya" jawab mikail

"aku ingin melihat putri ku" pinta elina

"bisakah kau mengantarku ke kamarnya" timpal elina

"tidak perlu,aku akan menyuruh perawat untuk membawanya kemari,sekalian hari ini kita akan pulang" jawab mikail dengan senyum di wajahnya

tak lama kemudian perawat yang merawat kesehatan anak mikail datang membawa bayinya dalam gendongan nya,kemudian langsung di serahkan pada elina.

"halo putri mamah yang cantik,sudah sembuh ya?,jangan sakit lagi,ya..mamah janji mamah akan selalu bersama kamu" ucap elina pada anak yang di gendongan nya.

mikail hanya menatap elina yang sedang berbicara pada putri kecil nya "elina benar benar seperti seorang ibu,ia juga sangat menyayangi putri" batin mikail,tanpa ia sadari seulas senyum yang telah menghilang kini nampak kembali dari sudut bibirnya.

tiba tiba tangisan putrinya,membuat mikail tersadar dari lamunan nya

"ada apa?" tanya mikail pada elina

"entah aku juga tidak tahu",jawab elina sambil menimang putrinya agar berhenti menangis,tetapi usahanya tak berhasil membuat putrinya itu berhenti menangis,malah tangisanya semakin kencang

"aku rasa ia lapar,timpal elina,"anak mamah lapar ya? mau susu?" elina hendak melepaskan kancing baju pasien miliknya

mikail yang melihat elina membuka kancing bajunya terkejut dan bertanya pada elina
"apa yang sedang kau lakukan elina?" tanya mikail

"kau tidak lihat,dia lapar,aku akan menyusui nya" ketus elina yang kesal karena mikail bertanya seperti itu padanya.

"apa!!"
"menyusui"

"ya" jawab elina yang kemudian melanjutkan membuka kancing baju nya,sehingga terlihatlah payudaranya yang hampir menyembul dengan indah,

sehingga membuat mikail tertegun melihat pemandangan di depan nya,melihat payudara indah elina yang mulus,yang tak pernah tersentuh oleh siapapun,elina akan menyusui putrinya dengan payudara indahnya,
menyusui putrinya
menyusui....
menyusui...
"apa!,menyusui,bagaimana bisa ia menyusui putrinya,ia bahkan bukan ibunya,tidak,ia bahkan belum pernah mengandung dan melahirkan,bagaimana ini" mikail langsung tersadar dan kebingungan

"elina" panggil mikail pada elina yang hampir saja memberi asi pada putrinya.

"ada apa lagi?" tanya elina dengan nada jengkel

"kau tidak bisa menyusui nya" ucap mikail,ya sepertinya mikail sudah menemukan sebuah ide

"apa,bagaimana bisa aku tidak bisa menyusuinya,aku adalah ibunya,aku yang mengandung dan melahirkannya" ucap elina penuh penekanan

"air susumu tidak bisa keluar,mungkin kau tidak ingat,waktu itu kau juga pernah berusaha memberikan asi untuk bayi kita,tapi air susumu tidak keluar", ucap mikail meyakinkan elina.

mikail melihat sekilas raut kekecewaan pada wajah cantik elina.

"begitu ya...aku memang ibu yang buruk,sampai sampai aku tidak bisa memberi susu untuk anak ku" ucap elina merutuki dirinya sendiri

"jangan terlalu difikirkan,aku akan memanggil perawat untuk memberi nya susu" ucap mikail menenangkan elina

tak lama kemudian seorang perawat datang dan mengambil putri mereka,membawanya untuk di beri susu

elina memperhatikan perawat itu yang berlalu membawa putrinya dengan raut wajah yang tampak sedih..

mikail melihat raut wajah elina yang murung dan memahami apa yang di rasakan elina

"sudah lah jangan sedih,putri kita akan tetap tumbuh walaupun kamu tidak dapat menyusuinya,putri kita akan tumbuh dengan kasih sayang dan cinta yang kau berikan padanya elina"...tangan mikail melingkar di pundak elina berusaha menghibur elina..

"kau benar,aku akan memberikan segalanya pada putriku,kasih sayang cinta bahkan hidupku"jawab elina mantap

kata kata elina membuat mikail senang karena ia tidak salah telah memilih elina untuk menjadi ibu dari anak nya..walau pun ia harus memanfaatkan ingatan elina yang hilang..

WE NEED YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang