"Pelajaran tambahan sampe jam berapa?"
"Jam lima, satu jam lagi."
"Lama bener."
"Gapapa lah lagian guru pengawasnya ga ada, mending tidur aja."
Seorang pemuda bernama Yeonjun, menghela nafasnya kasar karena bosan diam di kelas. Ia ingin segera pulang ke rumahnya.
"Yiren cape, padahal ga ngapa-ngapain." Keluh siswi bernama Yiren itu.
"Lo mah aneh, setiap belajar semangat tapi pas jamkos lemes kayak sayuran."
"Apa sih Minhee! Emang beneran cape banget hari ini, tapi ga tau kenapa."
"Ya karena lo ga belajar makanya cape." Minhee menyilangkan kedua tangannya.
"Ga, Yiren badannya kurang fit tapi tetep maksa ke sekolah, emang ya seorang Wang Yiren selalu hadir setiap hari." Timpal seorang siswi bernama Chowon.
Yeonjun yang tengah memejamkan mata perlahan membuka matanya dan beranjak dari duduknya lalu menghampiri Soobin di depan. Dirinya menyentuh pundak Soobin, yang disentuh menoleh lalu menaikan alisnya dan bertanya "Apa?"
"Bisa tolong bantu gue ga?" Tanyanya lalu dibalas anggukan dari Soobin.
"Bantu cek ka— ting-dong ting-dong",suara bel sekolah yang keras memotong perkataannya.
Suara yang penuh keberanian berkumandang melalui speaker sekolah "Selamat sore kepada semua siswa dan selamat datang di dalam permainan 'Pick Me.' Setiap ronde akan menguji kebijaksanaan dan kelicikan kalian. Mari kita mulai!"
Setiap peserta diberikan peran masing-masing: Ace permainan, Penyembuh, Pemburu, dan pemain biasa. Setiap peran memiliki peran khusus dalam dinamika permainan yang kompleks ini.
Ace permainan, yang memiliki kekuasaan untuk memilih siapa yang akan terbunuh setiap ronde, bersembunyi dibalik kebohongan, "Ace permainan, Anda memiliki keputusan berat untuk membuat setiap ronde. Pilih dengan bijak."
Penyembuh, dalam kegelapan yang tersembunyi, memiliki tanggung jawab untuk menyelamatkan nyawa. "Penyembuh, Anda dapat menyelamatkan satu orang setiap ronde. Keputusanmu bisa membuat perbedaan antara hidup dan mati."
Pemburu, dalam keheningan yang mengintimidasi, siap untuk beraksi. "Pemburu, ingatlah tugasmu. Jika Ace permainan tidak membuat pilihan, kalian harus menunjukkan kekuatanmu dan melibatkan diri dalam perburuan."
Pemain biasa, mewakili mayoritas, mendengarkan dengan hati-hati. "Pemain biasa, tugasmu adalah bertahan hidup. Waspadalah terhadap Ace permainan dan pemburu. Satu keputusan bisa mengubah segalanya."
Seluruh siswa yang mendengar hal itu terdiam seketika dan mulai menatap satu sama lain.
"Maksudnya apa?" Tanya Jiwoong dengan wajah serius.
Jay mengangkat bahu, "Orang iseng kali."
Lia, siswi yang selalu cari sensasi mulai tertarik "Kayaknya seru haha! Kapan dimulainya ya?"
"Pick me?" Tanya Sunwoo yang baru bangun.
"Pick me." Balas Jihyo.
"Pick me up." Timpal Eunha.
"Gaje!" Ketus Liz.
"Yang sering di ruang siaran kan Kangmin, mungkin ulahnya dia." Kata Yeonjun.
"Gabut bener si Kangmin." Ucap Soobin.
"Tapi Kangmin ga masuk sekolah? Atau gue yang salah?" Tanya Jiwoong yang dibalas gelengan kepala oleh beberapa siswa.
Tak berselang lama, masing-masing siswa merasakan getaran dari ponsel mereka, memandang layar untuk menemukan pesan misterius yang muncul di layar. "Permainan 'Pick Me' sudah dimulai," bunyi pemberitahuan tersebut, diikuti oleh peringatan yang lebih serius. "Setiap peran sudah dibagi. Berpencarlah, karena game ini sangat mematikan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Pick Me • Kill Me
Fanfiction"Hanya dengan satu sentuhan jari pada layar ponsel ini, orang yang dipilih akan mati." Cast dari member Cravity : Minhee Enhypen : Jay, Sunoo Everglow : Aisha, Yiren Gfriend/Viviz : Eunha Itzy : Lia, Chaeryeong Ive : Gaeul, Liz Lightsum : Chowon...