02

129 46 2
                                    

Semua siswa kini berkumpul di aula sekolah, berdiskusi siapa yang menyebabkan Felix kehilangan nyawanya karena permainan ini. Walau ada siswa yang mengetahui siapa penyebab kematian Felix, yang mengetahui hal itu hanya Yeonjun dan Liz.

"Oke, gue ga akan basa-basi lagi sekarang, siapa Ace permainan tadi?" Seungmin bertanya dengan nada tegas.

Jihyo menoyor kepala Seungmin "Mana ada orang bersalah yang bakal ngaku."

"Gue curiga sama Lia." Ujar Chaeryeong.

Lia yang mendengar hal itu sontak menggebrak meja dan memelototi Chaeryeong "Maksud lo apa?! Ngapain gue bunuh temen sendiri!!"

"Kalo lo ga salah kenapa harus marah?" Chaeryeong tersenyum sinis.

"Bukan Lia pelakunya, sebelum ada pengumuman itu, Lia sama sekali ga pegang hp nya." Sunoo membela Lia.

"Dengerin pake kuping lo." Ketus Lia.

Chaeryeong hanya berdecih kemudian menyilangkan tangannya di dada.

"Yeonjun ga sih pelakunya?" Tuduh Eunha yang memperhatikan wajah resah Yeonjun.

Yeonjun mengerutkan keningnya dan menggelengkan kepalanya lalu meneguk ludah sendiri.

"Bukan gue."

"Tapi kenapa muka lo kayak lagi  menyembunyikan sesuatu dari kita." Ujar Eunha.

"Gue masih syok." Lirih Yeonjun.

Jay yang merasa memang ada yang disembunyikan oleh Yeonjun kemudian berkata "Lo bisa jujur aja, Jun. Ga akan kita apa-apain juga."

"Kalian curiga sama gue?" Tanya Yeonjun.

"Cuma firasat gue aja, kayaknya lo tau sesuatu tentang ini." Jawab Jay santai.

Gaeul yang tengah mengikir kukunya langsung menghentikan kegiatannya lalu menghampiri Jay.

"Biasanya, firasat lo itu bener. Gue juga curiga sama dia atau mungkin orang yang satu ruangan sama dia." Sahutnya.

Jay bertanya setelah mendengar pernyataan Gaeul "Lo tau Yeonjun sama siapa aja tadi?"

"Liz sama Hanni." Jawab Gaeul singkat kemudian menunjuk Liz dan Hanni.

"A-apa! G-gue ga tau." Liz terbata-bata saat dirinya ditunjuk oleh Gaeul.

Minhee yang tengah duduk langsung berdiri kemudian menepuk tangannya dan berkata "Pelakunya Yeonjun, Liz, Hanni! Gue yakin itu."

"Ace permainan cuma ada satu, bodoh!" Kesal Yiren yang ada disampingnya.

"Ya tunjuk aja salah satu dari mereka."

"Kalo gini terus ga akan ada ujungnya kalian saling tuduh." Jiwoong menengahi. "Kita pikirin ini secara matang dan hati-hati, oke?" Sambungnya.

"Tapi diliat dari wajah Yeonjun sih, emang dia pelakunya." Sahut Jihyo dibalas anggukan oleh Juyeon dan Aisha.

"Tapi Yeonjun ga mungkin ngelakuin ini." Bela Soobin.

"Darimana lo tau bukan dia yang ngelakuin ini?" Tanya Hoyoung dengan wajah mengintimidasi.

"Yeonjun ga punya masalah sama Felix, tadi aku cek hp Yeonjun, dia dapet peran Pemburu bukan Ace permainan." Jawab Soobin.

Disaat perdebatan terjadi, seseorang tak sengaja memilih Yeonjun untuk dieliminasi.

"Ting-dong Ting-dong,,,, pemain Hirai Momo telah memilih pemain Choi Yeonjun untuk dieliminasi."

"Ting-dong Ting-dong,,,, pemain Hirai Momo telah memilih pemain Choi Yeonjun untuk dieliminasi."

"Perolehan suara, Choi Yeonjun: 1 suara."

Momo yang tak sengaja itu langsung meminta maaf dengan wajah terkejut "Maaf, kepencet."

Tak lama kemudian, pengumuman terdengar kembali.

"Ting-dong Ting-dong,,,, pemain Kang Minhee telah memilih pemain Kang Minhee untuk dieliminasi."

"Ting-dong Ting-dong,,,, pemain Kang Minhee telah memilih pemain Kang Minhee untuk dieliminasi."

"Perolehan suara, Choi Yeonjun: 1 suara, Kang Minhee: 1 suara."

"Bego!!" Umpat Sunwoo.

"Jangan dijadiin bahan mainan deh!!" Kesal Nayoung.

Jiwoong lalu mengambil hp milik Minhee "Jangan bercanda dulu, Min."

"Cuma nyoba doang kok, hehe." Minhee tertawa kecil.

"Serius ga ada yang mau ngaku?" Seungmin kembali bersuara setelah diam.

"Emang kalo Ace permainan itu ngaku, lo mau apa?" Juyeon bertanya.

Dengan tatapan kosong Seungmin menjawab "Bakal gue bunuh dia."

Jiwoong yang mendengar itu kemudian mendekati Seungmin yang terlihat hancur.

"Jangan ngomong gitu, kalo lo jadi pembunuh emang Felix bakal seneng liatnya? Ga, Felix pasti kecewa liat temen baiknya berubah jadi pembunuh."

Juyeon turut mengangguki perkataan Jiwoong.

"Gue mohon sama lo, lo harus sabar, mungkin ini udah takdirnya Felix pergi lebih cepet ninggalin kita." Sambung Jiwoong.

Seungmin menyeringai "Takdir? Ini bukan takdir! Tapi disengaja!" Air mata mulai mengalir dari mata Seungmin.

Jiwoong memeluk tubuh Seungmin "Lo kuat, Seungmin. Lo pasti bisa hadapi ini."

"Jijik banget." Cibir Gaeul yang melihat Jiwoong memeluk Seungmin.

"Bilang aja lo cemburu, haha." Ledek Jay.

Gaeul memutar bola matanya lalu berjalan menuju Chowon dan Yiren yang tengah mengecat kukunya.

"Warnanya kurang cerah."

Yiren dan Chowon tampak tak acuh dengan kehadiran Gaeul yang sekarang duduk di kursi yang kosong.

"Kalian curiga sama Yeonjun, kan?" Tanya Gaeul pelan.

Yiren menghela nafasnya "Kalo mau menghasut kita untuk pilih Yeonjun, mending pergi aja."

"Apa sih, gue kan cuma nanya aja."

"Mending diem aja." Ujar Chowon.

Gaeul memutar matanya, tak senang dengan respon dingin teman-temannya "Gue serius, ada sesuatu tentang Yeonjun yang ditutup-tutupi oleh Soobin, Hanni juga Liz."

Chowon menutup botol cat kukunya dan menatap Gaeul "Kenapa tiba-tiba lo curiga sama Yeonjun?"

"Tadi, sebelum kejadian Felix lompat, Soobin ga pernah nyentuh hp Yeonjun. Terus Liz yang keliatan panik banget pas gue tuduh, Hanni yang ga jawab atau kasih komentar apapun. Sikap mereka... beda." jelas Gaeul berusaha meyakinkan mereka.

Yiren menoleh "Maksudnya, mereka yang pilih Felix?"

Gaeul menjentikkan jarinya "Betul."

"Tapi Ace permainan cuma ada satu, kan? Ga mungkin ada empat." Chowon tampak bingung.

"Makanya, percaya sama gue kalo Yeonjun pelakunya. Kita harus buang dia."

"Gue ga setuju." Tolak Yiren. "Kalo gue lebih curiga sama Liz, inget ga pas laptop Nayoung ilang?" Tanyanya.

Gaeul dan Chowon mengangguk.

"Kalian ngerasa Dejavu ga, sama sikap Liz hari ini?" Tanyanya lagi.

"Ah!" Gaeul berteriak lalu berdiri dan menghampiri Liz. "Lo kan yang bunuh Felix!" Gaeul mencengkram erat kerah Liz.

"Jangan asal nuduh! A-apa buktinya!" Kesal Liz lalu melepaskan cengkraman Gaeul.

"Gaeul, bisa tenang ga? Jangan memperburuk suasana." Kata Jihyo.

"Persetan." Gumam Gaeul lalu mengeluarkan ponselnya dan menekan sesuatu di layar.

"Ting-dong Ting-dong,,,, pemain Kim Gaeul telah memilih pemain Liz untuk dieliminasi."

"Ting-dong Ting-dong,,,, pemain Kim Gaeul telah memilih pemain Liz untuk dieliminasi."

"Perolehan suara, Choi Yeonjun: 1 suara, Kang Minhee: 1 suara, Liz: 1 suara."

Tbc


Pick Me • Kill Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang