"Hanya dengan satu sentuhan jari pada layar ponsel ini, orang yang dipilih akan mati."
Cast dari member
Cravity : Minhee
Enhypen : Jay, Sunoo
Everglow : Aisha, Yiren
Gfriend/Viviz : Eunha
Itzy : Lia, Chaeryeong
Ive : Gaeul, Liz
Lightsum : Chowon...
"Bisa ga sehari aja lo ga usah banyak tingkah." Jihyo menarik tangan Gaeul.
Gaeul menepis tangan Jihyo kemudian menatapnya sinis "Apa hak lo ngatur-ngatur gue?! Emang bener dia pelakunya." Tunjuknya ke Liz.
"Apa buktinya kalo Liz pelakunya?" Tanya Sunoo.
"Keliatan dari tingkah laku dia yang gelagapan terus." Jawab Gaeul dengan wajah kesal.
Chowon menghampiri Gaeul kemudian berkata "Dia gelagapan karena lo tuduh terus."
"Tsk!! Pokoknya Liz Ace permainan nya." Mutlak Gaeul yang tak peduli dengan teman-temannya lagi.
Chowon menatap Gaeul dengan ekspresi menyeramkan, tetapi sebelum dia bisa menambahkan apa pun, suara dari pengeras suara yang terpasang di sudut ruangan menarik perhatian semua orang "Ting-dong Ting-dong,,,, Kalian sekarang harus memilih pemain lain yang kalian curigai sebagai Ace permainan. Setiap pemain harus memilih nama orang yang mereka curigai. Jika kalian tidak memilih, maka akan ada konsekuensi yang harus kalian tanggung. Kalian memiliki waktu lima menit."
Para siswa mulai berbisik satu sama lain, mencoba untuk memutuskan langkah terbaik. Beberapa tampak takut, sementara Gaeul masih mencoba untuk meyakinkan mereka bahwa Liz lah Ace permainan nya.
"Gimana ini, Woong?" Tanya Sunwoo yang terlihat panik.
Jiwoong menghela nafasnya lalu berkata "Kita cari cara supaya ga ada lagi nyawa yang melayang."
Sunwoo mengangguk tampaknya mempertimbangkan kata-kata Jiwoong "Lo bener." jawabnya "Tapi gimana kalo Liz emang Ace permainan nya? Kita bisa aja membuat kesalahan dengan ga milih dia."
Ditengah kebingungan mereka, terdengar kembali pengumuman dari pengeras suara.
"Ting-dong Ting-dong,,,, pemain Park Jay telah memilih pemain Liz untuk dieliminasi."
"Ting-dong Ting-dong,,,, pemain Park Jay telah memilih pemain Liz untuk dieliminasi."
"Gaeul!!" Teriak Lia lalu mendorong tubuh Gaeul hingga terjatuh "Lo gila?!" Pekiknya.
"Hp gue!!" Yiren berlari lalu mengambil hp nya yang terjatuh.
"Iya!! Mau apa lo." Sahut Gaeul yang tengah menahan sakit tangannya lalu mendudukkan dirinya.
"Lo ga kasian sama Liz?" Nayoung bertanya.
Gaeul berdiri lalu mendorong Nayoung "Ga! Gue ga kasian sama siapapun!!Puas?"
"Berani-beraninya lo dorong sahabat gue!" Chowon menghampiri Gaeul lalu menjambak rambutnya.
Yiren yang kesal juga lantas ikut menjambak rambut Gaeul. Perkelahian pun tak bisa dielakkan, Gaeul melawan dengan menjambak kembali rambut mereka dan tak segan melukai wajah temannya menggunakan kukunya.
Sementara Jay malah tertawa dan merekam kejadian itu lalu mendapatkan pukulan di kepala oleh Momo.
Jiwoong dan Eunha bergegas mendekati Gaeul, Chowon, dan Yiren yang saling tarik menarik dan saling jambak. Tanpa ragu, Jiwoong dan Eunha langsung terjun ke tengah-tengah pertarungan untuk mencoba melerai mereka.
"Berhenti!" teriak Jiwoong sambil mencoba menarik Chowon ke belakang.
Sementara itu, Eunha dengan cepat mendekati Yiren, mencoba melepaskan genggaman tangan Yiren dari rambut Gaeul.
"Lia, tolong tarik Gaeul." kata Jiwoong yang kini berusaha mengendalikan Chowon yang masih mencoba melepaskan diri dari pegangannya.
"Ga mau." Tolak Lia dengan ekspresi julid.
Eunha berbicara kepada Yiren "Yiren, ini ga akan nyelesain masalah. Ayo lepasin rambutnya Gaeul."
Perlahan kedua belah pihak mulai mereda. Gaeul meski masih dengan napas terengah-engah berhenti melawan. Chowon dan Yiren yang terlihat marah akhirnya melepaskan genggaman mereka atas dorongan dan upaya Jiwoong dan Eunha.
Setelah suasana mulai tenang Jiwoong berkata "Kita di sini untuk saling menjaga, bukan untuk saling melukai. Apapun masalahnya, kita harus bisa omongin tanpa harus gunain kekerasan."
Eunha menambahkan "Kita semua di sini lagi ngehadapi situasi yang sama. Lebih baik kita saling mendukung daripada ribut."
Chowon, Yiren, dan Gaeul masih dengan napas yang belum sepenuhnya tenang akhirnya mengangguk, perkelahian hanya akan membuat situasi menjadi lebih buruk.
Di tengah-tengah usaha Jiwoong, Eunha, Chowon, Yiren, dan Gaeul untuk menyelesaikan konflik mereka, tiba-tiba terdengar suara pengumuman yang menggema melalui pengeras suara yang terpasang di sudut aula mereka berada.
"Ting-dong Ting-dong,,,, waktu pemilihan telah habis, pemain dengan perolehan suara terbanyak akan dieksekusi. Pemain Liz dengan perolehan 5 suara akan dieksekusi."
"Peran Liz adalah Pemain biasa. Harap pergi menjauh dari sekitar pemain Liz."
Liz yang tengah menangis itu lantas berlari keluar dari aula, tak ingin kematiannya dilihat oleh teman-temannya. Dan disaat itu pula seisi aula menatap Gaeul dengan pandangan penuh kebencian. Semua ini salah Gaeul.
Saat Liz berlari keluar dari aula, keheningan yang menyelimuti ruangan tiba-tiba pecah oleh suara pengumuman lainnya.
"Babak pertama telah berakhir, selamat kepada para pemain yang telah berhasil melewati tahap ini. Persiapkan diri kalian untuk babak kedua."
Semua mata yang semula menatap Gaeul dengan pandangan penuh kebencian perlahan berpindah, meski masih terbebani oleh emosi dan kejadian yang baru saja berlangsung.
Gaeul yang kini menjadi pusat perhatian dan sasaran kemarahan merasakan beban kesalahan yang amat berat. Rasa bersalah dan kebingungan tercampur menjadi satu, membuatnya nyaris tak bisa bergerak.
Tbc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di babak kedua bagusnya siapa ya yang jadi Ace permainan