satu

921 65 2
                                    

Srekkk

Seseorang membuka gorden kamar miliknya, memandangi halaman belakang rumahnya yang ditanami berbagai tanaman hias juga terdapat kolam renang yang cukup nyaman dipandang pagi ini. Sudah menjadi kebiasaannya ketika baru bangun tidur.  Setelah puas memandangi pemandangan hijau pagi ini, ia memutuskan menuju kamar mandi, melakukan ritual pagi sebelum menuju realita sebagai seorang siswi SMA. 

Tidak butuh waktu banyak gadis tersebut telah siap dengan seragam putih abu abu yang melekat ditubuhnya dengan rapi. Sebelum benar – benar meninggalkan kamar kesayangannya ini ia bercermin melihat penampilannya hari ini di depan kaca memoles sedikit wajahnya tanpa perlu terlihat menor. Hari pertama di tahun keduanya memakai seragam putih abu-abu menurutnya tidak boleh ada yang kurang dari penampilannya, terlebih dirinya adalah salah satu anggota pengurus osis yang hari ini akan mendampingi siswa baru di sekolahnya untuk masa pengenalan lingkungan sekolah. 

“oke kamu udah cantik shan” monolognya. 

Shani Indira Prawira si sulung dari tiga bersaudara di keluarga Prawira yang kini duduk di bangku kelas 11. Sekitar satu setengah tahun lalu kedua orang tuanya meninggal karena insiden kecelakaan pesawat saat keduanya sedang akan berlibur ke tempat oma dan opa di Singapura. Saat ini Shani hanya tinggal di rumah dengan adik bungsunya beserta mbak yang mengurus rumah dan satu orang supir, tidak jarang juga beberapa sepupu dan teman mereka menginap entah sekedar main atau ada acara kumpul bersama.

Setelah dirasa sudah cukup dengan acara persiapannya, ia memutuskan untuk menuju ke ruang makan sudah dipastikan adik bungsunya telah menunggu disana untuk sarapan bersama.  Di rumah yang dapat dibilang besar ini sepertinya sepi adalah kata yang sering digunakan digunakan untuk menggambarkan suasana di rumah ini. Rumah ini akan rame jika sang adik berulah atau ada teman keduanya yang datang.

“pagi adekk, sarapannya dikit banget”

“pagi ci, iya chika lagi diet habis liburan rebahan mulu berat badan naik nih”

“kamu ini ada ada aja” ia sudah tak habis pikir dengan adik bungsunya itu yang ada saja tingkahnya.

Yessica Tamara Prawira si bungsu di keluarga ini. Ia cukup dekat dengan kedua kakaknya, sering kali ia juga manja merengek minta ini itu. Namun ketika sifat jahilnya keluar membuat kedua kakaknya pusing tujuh keliling. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah besar untuk kedua kakaknya. Hari ini juga adalah hari pertamanya menyandang status sebagai siswa kelas 8.

“ci barusan oma telfon, katanya hp cici dihubungi ga bisa” shani yang baru saja duduk di kursi meja makan kini enggan melanjutkan niatnya untuk mengambil sarapan.

“eh iya hp cici masih di charge di depan tv, oma ada bilang apa gitu ga?”

“engga cuma nanti cici disuruh telefon, oma mau bicara katanya”

“yaudah cici telfon oma dulu kamu lanjut sarapannya ya” sang adik hanya mengangguk sebagai jawaban.

Shani beranjak mencoba mencari keberadaan hp nya di ruang keluarga. Setelah menemukan benda tersebut dengan segera dirinya menghubungi sang oma. Sedikit resah ia rasakan ketika mendengar sang adik mengatakan oma ingin berbicara, bukan tanpa alasan, omanya memang sering menghubungi mereka namun ketika beliau sudah sampai menitip pesan kepada sang adik sudah dipastikan ada hal penting yang ingin disampaikan.

“haloo oma?”

“haloo sayang, apa kabar?” sapaan di sebrang yang selalu hangat di telinga. Meskipun jauh omanya satu itu tidak pernah lupa dengan cucunya, sering kali menanyakan kabar bahkan jika sudah kangen yang banget sangat mudah baginya untuk datang menemui cucunya.

Teka - TekiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang