Part 1 : Jadian

1.2K 94 2
                                    

Kaus hitam polos dengan kemeja putih yang tak dikancing hanya di bagian bawah.

Topi hitam berlambang petir merah dengan lidah yang menghadap ke depan, turun hampir menutupi mata.

Halilintar namanya. Satu sekolah tahu sosoknya.

Kakak tertua dari si kembar tujuh pangeran sekolah.

Bersifat dingin dan tak acuh, selalu serius, sukar tersenyum, dan mudah tersulut emosinya.

Meski begitu, memiliki paras yang kelewat tampan adalah daya tarik utamanya. Sifat-sifatnya adalah tantangan bagi cukup banyak kaum hawa untuk menaklukkan hatinya.

Ia berasal dari kelas 12-3 MIPA, satu kelas dengan Solar. Kelas yang digadang-gadang sebagai pencetak murid-murid ekstra pintar dari jurusan Sains.

Halilintar suka pelajaran fisika, dan kurang suka pelajaran seni. Jangankan paham, memilih warna dalam tugas lukisan saja ia sangat buruk.

Berpindah ke sisi lain, namun masih di kelas yang sama.

Seorang gadis dengan surai (h/c) sepunggungnya, saat ini tengah duduk di atas mejanya sambil mengulum permen lolipop yang ia beli di kantin. Tengah bersenda gurau dengan teman-teman gengnya yang dikenali cukup hits di sekolah.

Dan gadis itulah pemimpinnya.

Oh, jangan salah sangka. Mereka bukan sekelompok gadis perundung yang suka memalak uang dan berpakaian minim. Bukan.

Lima serangkai penakluk nilai, julukannya.

Ada Susan yang pandai di mata pelajaran PPKN. Bersurai panjang pula, mengenakan bando di kepalanya dan senang mengenakan sweater.

Frana yang menguasai pelajaran kimia dengan tutup buku. Berpenampilan tomboy, surai pendek, dan sering mengganti roknya dengan celana olahraga. Entah dia punya berapa celana-

Lalu ada Josephine si ratu bahasa asing. Nilai mata pelajaran Bahasa Inggris wajib dan Bahasa Perancis pilihan nya selalu tak kurang dari 90.

Keempat, si bendahara kelas sekaligus pemegang nilai tertinggi di kelasnya selama tiga tahun berturut-turut dalam pelajaran Matematika, Layla.

Dan terakhir tapi juga tak kalah penting, ketua mereka yang merupakan maniak sains, khususnya di bidang Biologi. Bahkan sering direkomendasikan untuk ikut olimpiade. (Fullname).

Tak hanya akademis, mereka juga cukup atletis di lapangan dengan bidnag kesukaannya masing-masing.

Tapi, hanya (y/n) di antara mereka yang menyukai basket.

"Hahaha! Kenapa tidak kau saja yang coba makan?" ucap Frana sambil tertawa lantang.

"Yuck! Toge itu aneh! Pedas pula, aku tak suka!" seru Jose sambil menutupi mulutnya dengan dua tangan.

Konteksnya, saat ini mereka tengah memerhatikan Layla yang tengah menyantap ketoprak pedas yang kuah kacangnya sampai berwarna cokelat kemerahan gelap. Dan mereka mengomentari bagaimana wajah Layla yang berubah kemerahan.

"Kalau pedas kukasih lolipopku, deh." sahut (y/n) sambil mengeluarkan lolipop dari mulutnya yang sudah ia kulum.

Empat temannya langsung menatap tampang jijik padanya, namun kemudian mereka tertawa-tawa kembali.

Untung saat itu sedang istirahat makan siang, jadi mereka tidak akan ditegur guru atau murid siapapun karena berisik. Toh suasana diluar kelas juga berisik.

Jose melirik ke belakang kelas, dimana tempat anak laki-laki kebanyakan sering berkumpul.

Ia menemukan hanya Halilintar lah yang sedang membaca buku tanpa makanan sedikitpun di mejanya.

My Weird Girlfriends || Halilintar x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang