Sudah tiga hari berlalu sejak kejadian yang menggemparkan lorong MIPA kelas 12 terjadi.
Kejadian dimana seorang siswi yang namanya cukup populer di lingkungan sekolah, (y/n), menembak salah satu dari tujuh pangeran berwajah identik di SMA Pulau Rintis tersebut.
Halilintar.
Dan selama tiga hari itu, tentu saja hubungan aneh yang dijalani oleh keduanya lebih didominasi oleh si gadis.
Melihat bagaimana Halilintar bersikap dalam menghadapi kesehariannya saja, sudah ditebak ia adalah orang yang tidak terlalu memedulikan sesuatu di sekelilingnya jika memang tidak diharuskan.
Meski sering diacuhkan, (y/n) sering pula memaksa pemuda itu untuk menurutinya.
Seperti contohnya,
"Hali~ Makan bareng, yuk!"
"Gak."
"Lho, terus kau makan apa?"
"Kantin."
Dan bersamaan dengan itu, Hali beranjak dari mejanya keluar kelas. Hendak menjauhi objek yang sangat amat menyebalkan baginya.
"Oke, aku ikut."
Namun tentu gadis itu akan selalu mengekorinya.
Atau misal ketika mereka ada praktek uji cairan kimia di lab,
"Kelompok selanjutnya, Solar, (Y/n), I–"
"Hali, bu! Halilintar mau sekelompok sama saya!"
Sontak Halilintar yang duduk di kursi baris depan kirinya menoleh dengan mata mengilat marah. Ia sampai menggertakkan giginya.
"Bu, say–"
"Hali setuju bu katanya! Lanjut bu! Sama Frana sekalian, ya."
Frana oke oke saja, ia meminum jus jambu kotakannya sambil mengacungkan jempol tanda setuju.
Sang guru yang sedang memegang papan nama absen kelas 12 MIPA - 3 itupun hanya menghela napas tak mampu menyanggah. Pasalnya, guru-guru dan teman-teman gadis itu tahu, (y/n) adalah sosok yang cukup keras kepala dengan keinginannya.
Dan jika membuatnya kesal, itu adalah keputusan yang salah.
Solar yang diberi lirikan oleh Halilintar, mengangkat bahunya tak acuh. Yah, kalau nilainya bagus sih ia tak masalah dengan apapun keputusan yang lain.
Halilintar menggeram kesal di kursinya yang mengundang ketakutan dari orang yang duduk di kanan dan kirinya.
↯
Siang itu, mata pelajaran Bahasa Inggris baru saja selesai. Cukup banyak kepala yang mengepulkan asap imajiner usai dibuat pusing dengan kosakata dan rumus-rumus penggunaan bahasa inggris yang baik dan benar.
(Y/n) sebetulnya juga sedikit lelah dan muak. Saat sesi tanya jawab tadi ia haya menggambar-gambar makhluk doodle di ujung buku tulisnya sambil mendengarkan.
Padahal ia duduk di depan, tapi Mrs. Dina tak kunjung memanggil namanya.
Justru Hali, Susan, dan Iwan yang notabenenya sibuk mencatat dengan kepala dongak-nunduk selama pelajaran lah yang dipanggil maju.
Masa pergantian pelajaran, teman-teman (y/n) refleks saja berkumpul di sekitar mejanya.
Jose datang membawa sebungkus kecil permen karet, dan ia sodorkan pada teman-temannya.
Hanya Layla dan (y/n) yang mengambilnya.
"Thanks." ucap mereka serempak.
Mulailah mereka dengan obrolan seputar pelajaran tadi. Mengeluhkan bagaimana sulitnya materi tadi, membincangkan tentang alat tulis yag baru dibeli Frana, sepatu baru Susan, dan terus bercabang hingga ke mata obrolan yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Weird Girlfriends || Halilintar x Reader
FanficSeries Boboiboy Galaxy Character × Reader. 「My Weird Girlfriends」 || Apa jadinya kalau si pangeran tercuek seantero sekolah, jatuh cinta pada seorang gadis bar-bar, tak mudah ditebak, dan sangat keras kepala? Akankah awan kelam serta petir yan...