AUF-21

40 2 0
                                        

Permintaan kakaknya membuat Sunoo kembali teringat akan nomornya yang di blokir.

"Nomor ku di blokir. " Jawab Sunoo lesu.

"Blokir? Memangnya kenapa? Kamu mencuri makanannya lagi ya?" Tuduh sang kakak.

"Yak! Kami bahkan sudah berbaikan sebelum aku kembali ke Korea!" Jawab Sunoo tak terima. "Lagipula yang di blokir bukan cuma aku.."

"Ya... Terserah siapapun yang diblokir, aku tidak peduli! Yang penting kau harus jadi dengannya dan dia harus jadi adik ipar ku.. "

Sunoo tentu saja syok mendengar itu. "Apa maksud nuna berbicara seperti itu?! Yak! Nuna! Mana mungkin aku bisa bersamanya!"

"Sudah jelas bukan! Aku merestui hubungan kalian." Lalu dia tertawa kecil. " Lagipula.. Kenapa tidak bisa? Aku tau kau menyukainya. Dia adalah orang yang membuatmu bangkit dari trauma, bukan?"

Sunoo terdiam, dengan pikiran yang menerawang jauh kebelakang, tragedi itu yang membuatnya sempat tidak bisa up tentang keseharian nya karena takut pada sasaeng fans.

"Dia memang gadis yang istimewa, mungkin aku tidak akan menemukan gadis lain sepertinya." Sunoo menatap kakaknya serius. "Tapi aku dan dia benar-benar tidak bisa bersama..."

"Apa karena para temanmu juga menyukainya?" Ya.. Kakaknya Sunoo memang tau tentang ini.

"Itu adalah hal sepele.. Yang berat adalah aku dan dia berbeda keyakinan."

Kakaknya Sunoo langsung terhenyak, bisa-bisanya dia lupa hal sepenting itu.

*****

Jika member lain mengisi liburan dengan bersenang-senang, Jay justru harus menghadapi masalah terlebih dahulu.

"Eomma, dimana appa?" Baru sampai tapi Jay sudah menanyakan keberadaan ayahnya.

"Appa mu ada di ruang kerjanya, temuilah dia.. Eomma yakin appa juga menunggu kedatangan mu." Jawab sang ibu.

Hanya pembicaraan singkat, bukannya Jay tidak peduli pada sang ibu, hanya saja ada beberapa hal yang harus Jay bicarakan dengan ayahnya segera.

Perlahan Jay mengetuk pintu ruang kerja sang papa. Setelah mendapat izin barulah Jay masuk.

"Appa, ada yang ingin aku bicarakan.. "

"Katakanlah.. Appa sedang tidak sibuk."

Jay menarik nafas sejenak. "Appa tau kan tentang batalnya pertunangan ku dengan Giselle?"

"Lalu?"

Reaksi ayahnya yang diluar dugaan membuat Jay sedikit kebingungan. Yang membuat Jay semakin keheranan adalah sang ayah tiba-tiba mengeluarkan sebuah map ke atas meja.

"Karena dia, bukan?"

Dengan segera Jay membuka map itu. Jay menggeram marah sambil mengepalkan tangan.

"Untuk apa appa mengumpulkan semua informasi tentang Nanda?!"

"Tentu saja mencari tau, ada apa dengan gadis itu sehingga anak tunggal ku meninggalkan tunangan cantiknya demi membelanya." Ucapan angkuh itu hampir membuat Jay kehilangan kendali.

"Dia adikku." Jawab Jay tegas.

"Appa tidak peduli." Jawab James acuh.

Ana Uhibbuki Fillah {ENHYPEN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang