3

616 99 8
                                    

Perlahan-lahan, alarm kembali berbunyi. Beberapa siswa sudah membuka matanya kembali, termasuk Ruka. Gadis itu dengan perlahan duduk dari tidurnya. Ia kembali merasakan sakit yang luar biasa di dadanya ketika mengingat kejadian yang terjadi— ia kira itu adalah mimpi.

Ia melihat sekelilingnya. Kebanyakan dari mereka juga baru terbangun dari tidurnya. Kenapa kemarin rasanya ia sangat mengantuk, rasanya matanya langsung tertutup begitu saja. Apakah sama seperti teman-teman yang lain?

"Tidak, Yul yang malang." Baek Eunha membuka percakapan diantara mereka. Wajahnya terlihat sangat trauma mengetahui temannya sendiri meninggal kemarin.

Ruka mengalihkan atensinya kepada Yoonseo yang berlari ke arah jendela kaca kemarin. Ya, Ruka bisa melihat dari bahu Yoonseo yang bergetar bahwa mereka memang tidak sedang bermimpi— HeoYul benar benar meninggal.

Tiba-tiba suara notif muncul di handphone mereka, Ruka dan yang lainnya segera mengeceknya.

Dan Alarm berbunyi.

"Sebelum pemungutan suara terakhir ditutup, Polisi menggunakan keahlian mereka.

Choi Joo Won dieksekusi oleh Mafia. Choi Joo Won adalah Mafia.

Semua peserta, identifikasi mafia dan mulai memilih."

Ruka membulatkan matanya. Joowon? Kemarin ia baru saja mengobrol dengan lelaki itu. Sekarang lelaki itu sudah meninggal? Ruka menggelengkan kepalanya pelan tidak percaya dengan semua omong kosong ini.

"Dimana JooWon?" Tanya Yoonseo. Yang lain tidak ada yang menjawab, dikarenakan mereka juga tidak mengetahuinya.

"Siarannya! Siapa yang bertanggung jawab atas siaran ini?! Kenapa itu bahkan menyala?!" Park Wooram berteriak frutasi.

"Studionya dilantai dua! Mari kita lihat! Ayo!" Hyunho mengajak teman-temannya untuk melihat studio. Beberapa dari mereka akhirnya dengan cepat pergi mengikuti Hyunho.

Tiba tiba mereka juga mendengar suara teriakan dari toilet lelaki. Ruka yang mendengarnya segera mendatangi arah teriakan tersebut— yang berasal dari Jin Da bum.

Ia datang bersama yang lainnya. Ia langsung mencium bau tidak segar, benar benar bau darah. Dan ya, mereka melihat darah disalah satu pintu toilet. Kyungjun mendorong Junhee untuk membuka pintu tersebut.

"Ketua kelas, Buka pintunya." Junhee perlahan membuka pintunya. Teriakan langsung menggema. Ruka tidak bisa berkata-kata, ia bahkan hampir menahan nafasnya. Itu benar benar JooWon dan dia sudah mati.

"Apa-apaan ini?"

"Dia sudah mati."

"Ini permainan mafia. Bagaimana jika kita semua mati?!" Dabum berbicara dengan kikuk. Terdengar sekali nada frutasi dan ketakutan dari ucapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Night Has Come • OC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang