02. "Mantu"

1.3K 138 4
                                    

Kalo ada typo atau salah kata, tolong tegur ya.

Happy Reading.

"Mantu bunda, akhirnya datang juga" Bunda Oline, yaitu Indah. Ia mendatangi Erine dan langsung memeluk Erine.

"Mantu mantu, enak aja bun. Jangan sampai ya" celetuk Oline mendatangi Bunda nya untuk salam, dan langsung nyelonong masuk ke dalam rumah.

Indah hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar perkataan sang anak. "Kamu udah makan belum? Bunda ada masakin makanan kesukaan kamu loh" ucap antusias sang Bunda.

"Belum Bunda, hehe Erine jadi ga enak ni Bunda" ucap Erine malu-malu, karena jujur saja, jika ia mendatangi rumah Oline, ia akan diperlakukan sangat spesial, kecuali dengan Oline.

"Ih, masakan Bunda enak tau. Masa belum dicobain udah bilang ga enak" Indah merangkul Erine, mereka berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan makanan ke atas meja.

"Eh eh, bukan gitu Bunda, maksudnya itu ga enak karena jadinya Bunda repot repot masakin makanan kesukaan Erine" Indah hanya mengangguk sambil mengangkat ayam goreng yang berada didalam mangkok ke atas meja, begitu juga dengan Erine, ia membantu Indah untuk memindahkan makanan ke atas meja makan.

"Eh dek ipar, dah lama ga datang. Gimana sekarang?" tanya Ashel, yaitu anak pertama dari keluarga Vanisa, yang berarti merupakan kakak dari Oline.

"Halo kak, apanya yang gimana kak?" tanya balik Erine, yang heran akan pertanyaan Ashel.

"Hubungan kamu sama Oline" jawab Ashel sambil mengambil air es dari kulkas.

"Aku gada hubungan apa-apa kak sama Oline, cuman temenan biasa aja" setelah selesai memindahkan semua makanan, Indah mempersilahkan Erine duduk dan langsung memanggil ke 3 anaknya yang lain.

"MARSHA, ATIN, OLINE TURUN NAK. MAKAN SIANG DULU KITA" Teriak Indah dari meja makan. Karena tak kunjung adanya kehadiran dari ketiga anak yang dipanggil, Indah menyuruh Ashel dan Erine untuk memanggil mereka.

"Erine, kamu bisa panggilin Oline dulu? Ashel, panggilin adek-adek kamu yang lain" Erine dan Ashel hanya mengangguk, dan langsung memanggil yang lain.

Rumah keluarga Vanisa itu lumayan besar, dan kamar Oline adalah yang paling jauh dari pintu masuk ataupun dapur. Ya bisa dibilang kamar Oline ada dipaling atas dan bagian ujung lantai 3, bukan tanpa alasan, Oline memilih kamar itu karena sangat luas, dan di dalam kamarnya terdapat 3 ruangan lagi yang cukup luas. Oleh karena itu Indah menyuruh Erine juga untuk memanggil Oline, karena kamar Oline yang jauh dari kamar kedua kakaknya.

Sesampainya dikamar Oline, Erine mengetok pintu kamarnya.

*tok tok tok

"Oline, woi" Panggil Erine dari luar.

Pintu kamar terbuka, dan menunjukkan Oline bertelanjang dada, memperlihatkan perut kotak-kotak nya dan dada bidangnya.

"Kenapa Erine sayang? Tumben manggil" tanya Oline dengan senyuman manisnya

Erine hanya melihat Oline dengan tatapan jijik "pakai baju lo sana, Bunda nyuruh makan" Erine sudah biasa melihat Oline yang setengah telanjang, jadi tak usah heran jika Erine hanya bersikap biasa saja.

"Okay, tungguin aku yaa" tanpa menutup pintu kamarnya, Oline dengan cepat mengambil bajunya, dan langsung berjalan keluar kamar sambil memakai baju.

Mereka berdua berjalan menuruni tangga menuju meja makan "tadi lo bolos kan?!" tanya Erine dengan nada yang tak biasa.

"Hehe, abisnya pelajaran pak toto tu membosankan banget tau" jawab Oline dengan cengiran nya.

"Gw laporin Bunda lo ya" ancam Erine, dan mempercepat langkah kakinya.

Lock You In My Heart || ORINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang