15

714 71 5
                                    

"Adara,bangun ya udah Sampek"cakap laki laki di dalam mobil

"Iya"lirih Adara "Gibran boleh mintol gak"cakap Adara dengan lemas "boleh Dong knapa"tanya Gibran "tolong beliin obat mag"

Mag Adara kambuh karna dia belum makan bahkan saat istirahat tadi dia malah memakan seblak

"Mag nya kambuh?"tanya Gibran cemas "iya kayak nya sakit banget perut ku"yeah, I've been waiting"

"I'll carry you inside"

Gibran pun menggendong Adara ke dalam setelah itu dia ke apotik untuk membeli obat,Adara di tidurkan di kamar nya tenang aja ada pembantu nya di situ

Gibran mengendarai mobil setelah sampai di apotik ternyata apotik nya tutup Gibran memutar balik mobil nya dan mencari apotik terdekat

Sedangkan Adara yang berada di kamar nya  sedang meringis kesakitan sambil memegangi perut nya yang sakit,nafas nya sudah tak beraturan

Karna menahan rasa sakit yang benar benar sakit di dalam perut nya dia tak tau mengapa perut nya sangat sakit bahkan lebih lebih lebih sakit  dari biasa nya

Gibran sudah mutar mutar sampai akhir nya ada apotik yang buka

"Permisi mau cari obat mag Buk"

"Yang mana mas"

"Semua merk aja buk"

"Baik mas saya bungkus kan"

Setelah Gibran mendapat kan obat Adara Gibran pun langsung pergi ke rumah Adara dia masuk mobil memutar mobil ke arah rumah adara

Sesampai nya di rumah Adara,Gibran langsung naik saat dia membuka pintu kamar Adara di sana sudah ada pembantu nya yang membantuk mengusap keringat Adara

Dan menenangkan Adara,dari tadi dia menoleh kan kepala nya ke kanan dan ke kiri karna rasa sakit di perut nya yang tak kunjung mereda

Gibran duduk di samping Adara dia merangkul kepala Adara yang penuh dengan keringat nafas yang tak beraturan

"Saya ambilin air putih dulu ya mas sama makanan"cakap pembantu itu

Gibran mengangguk dia masih tetap mengelus kepala Adara dengan nafas yang terengah engah dia berbicara

"Saakiitt...."

lirih adara,satu kata yang membuat Gibran benar benar panik

"belum makan"

Adara menggeleng,"tadi makan seblak"

Jawab adara sambil memegang tangan gibran begitu pula Gibran yang memegang tangan adara dengan sangat erat,

"Knapa makan seblak?udah tau ada mag"

"...."

Lirih Adara,entah mengapa mulut nya sangat susah di buka dan dia sangat susah bernafas

"Ini den saya keluar dulu ya"ucap bibi Adara yang masuk hanya menaruh makanan dan pergi ke luar

"I'll feed you"

Gibran membantu Adara duduk saat dia duduk keadaan nya sama dia tetap meringis kesakitan dan sangat susah mengunyah

makanan yang masuk ke dalam mulut nya begitu pahit

"Udah"

"Minum obat ya"

Adara mengangguk dia meminum obat yang di berikan sama Gibran dan meminum air putih setelah nya

"Masih sakit"

Adara mengangguk,Gibran menaruh tangan nya di pipi Adara yang luka

"tidur ya"

Mr cuek dan mis cuekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang