About Carpets, Drapes and Morning Erections

160 13 3
                                    

Fanfic by Dame en Rouge

Translate by Reiki Prasasti

Rate M

Pairing: KakaSaku

Naruto © Masashi Kishimoto

***Hope you like it!***

Mata lebar Sakura yang berwarna hijau adalah pertanda kalau ada sesuatu yang tidak beres dan Kakashi tidak tahu apa itu. Bibir Sakura terbuka tanpa mengeluarkan suara sedikit pun, menyempurnakan keterkejutan yang tampak di wajahnya.

Otaknya yang masih dalam mode mengantuk itu tak membantunya untuk berpikir dan memahami apa yang sedang terjadi, sehingga ia hanya balas menatap wanita itu dengan tatapan kosong.

Apakah rambutnya lebih berantakan dari biasanya? Atau mungkin karena maskernya...

Saat dia mengangkat tangannya agar bisa memeriksa wajahnya yang tertutup, matanya bergerak ke bawah tubuhnya, menatap pada titik tertentu selama beberapa detik, tetapi cukup lama untuk memahami apa yang sedang terjadi.

Morning erection.

Sial.

Sebelum ia bisa mengatakan sesuatu yang bisa mengurangi kecanggungan yang melingkupi mereka, Sakura telah membalikkan badannya dengan gerakan yang lebih cepat daripada yang bisa dilakukan manusia normal dan mulai berjalan keluar dari kamarnya, berkata dengan kikuk, "Aku akan membuatkanmu sarapan." Lalu membanting pintu kamar saat ia keluar.

Kakashi menarik napas dalam-dalam, menyadari betapa malunya dia karena hal itu. Ia tidak meminta Sakura untuk datang ke rumahnya pagi itu. Padahal dia terlambat 2 jam untuk menghadiri rapat bulanan Dewan dengan Dinas Kesehatan Konoha.

Sakura-lah yang memutuskan untuk masuk ke kamarnya untuk menendangnya keluar dari ranjangnya yang nyaman.

Ereksi di pagi hari adalah hal yang biasa, pikirnya sembari menyikat gigi. Hampir setiap hari. Sakura sudah dewasa (kan?) dan seorang dokter. Dia seharusnya tahu betul bahwa ketika kandung kemih terlalu penuh, penis akan bereaksi seperti itu... tahukah dia?!

Ini bukan masalah besar. Hanya ketidaksengajaan.

Fisiologis.

Natural.

Dia mengulangi kalimat itu dalam hati sebelum meninggalkan ruangan, memegang gagang pintu beberapa detik lebih lama dari biasanya, dan ia sudah mencium aroma kopi segar di udara.

Haruskah ia mengatakan sesuatu? Apakah ada yang bisa dikatakan dalam situasi seperti itu?

Namun, tidak perlu. Sakura telah meninggalkan kopi buatannya dan pergi, mungkin kembali ke rapat yang sudah sangat terlambat.

Ia harap ia tak perlu menjelaskan tentang ereksinya pada wanita itu.

Kasus ditutup. Itulah maksud dari tindakannya barusan.

Benar, kan?!

***

Sakura terlihat cantik malam itu. Dia tampak bersenang-senang dengan beberapa warga sipil, yang dia tidak ingat siapa mereka. Teman-teman rumah sakit, mungkin.

Kakashi ada di sana diam-diam, dengan Sukea henge-nya, menyeruput sake sendirian dan dalam keheningan. Momen seperti itu sangat jarang didapatkannya setelah ia menjadi Rokudaime, dan ia bersyukur bahwa alter egonya dapat memberikan kehidupan yang normal baginya.

Sangat sulit untuk benar-benar sendirian. Bahkan di rumahnya, sepulang kerja, selalu ada ANBU di sekitarnya, yang meskipun tidak terlihat, dia tahu mereka ada di sana. Jadi terkadang ia merasa berhak untuk melakukan sedikit pelanggaran dan mengelabui para pengawal pribadinya untuk datang ke bar sebagai Sukea, hanya untuk menikmati kedamaian di desa yang menjadi tanggung jawabnya.

About Carpets, Drapes, and Morning ErectionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang