01

96 66 30
                                    

Happy Reading, guys.

Jangan lupa, vote, komen, dan nantikan bab selanjutnya.

Di sebuah kamar yang tampak sederhana kini terlihat seorang remaja yang sudah rapi dengan atribut sekolahnya. Menggunakan seragam berwarna putih biru yang menandakan bahwa dia siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Remaja yang di seragamnya terdapat name tag yang tertulis "Zahsy Qhayla" serta lambang kelas VII di lengan baju sebelah kanannya terlihat sangat rapih.

"Huhggg.., capek sih sekolah cuman mau gimana lagi, ilmu itukan investasi masa depan. Kalo aku ngak belajar dari sekarang itu tandanya aku ngak investasi. Kalo aku ngak investasi, aku bakal hidup ngak berkecukupan di masa depan". Gumam Qhayla di depan cermin.

"Yaudah biar hidup aku berkecukupan di masa depan mending aku ke sekolah sekarang. Belajar yang bener biar berguna buat banyak orang di masa depan", lanjutnya.

***

Setelah cukup lama berkendara di dinginnya udara pedesaan di pagi hari, kini Qhayla telah sampai di depan gerbang sekolah yang tampak tak mewah dan juga tak kekurangan itu.

Di saat Qhayla sudah selesai memarkirkan sepeda listriknya di parkiran sekolah, Qhayla langsung di sambut oleh kedua teman SDnya diparkiran sekolah. Qhayla pun merasa heran mengapa ia langsung disambut pagi itu.

"Qhay, tugas PPKN lo udah jadi belum". Kata Faraya dengan nada sangat lembut.

Qhayla yang mengetahui maksud dan tujuan Faraya bertanya seperti itu, langsung menjawab dengan tidak serius.

"Kamu nanya". Kata Qhayla kepada Faraya yang terlihat cemas.

"Gue lagi serius nih, jangan manas-manasin. Soalnya tugas gue belum, gue takut nanti bu Hira marahin gue, karena tugas gue belum jadi". Kata Faraya memohon agar Qhayla serius.

"Kita minta tolong dong Qhay, minta jawaban punya lu. Kita takut dihukum lagi kayak minggu kemarin". Kata Fathia juga ikut memohon. Wajar saja kalau mereka memohon contekan, karena mereka takut dihukum oleh bu Hira.

Bu Hira adalah seorang guru PPKN yang galak dan sangat tegas. Sehingga semua murid takut padanya.

.

"Sorry yah gaboleh soalnya ini bukan pertama kalinya, perasaan tiap ada tugas nyontek mulu. Ngak belajar atau gimana". Tanya Qhayla heran dengan kedua orang itu.

"Qhay, jangan gitu dong. Kita kan di sini sama-sama siswa baru. Dari SD yang sama. Masa iya sih lu gamau contekin kita. Lagian kita disini belum kenal sama banyak orang, jadi harus tolong menolong dulu bertiga kan," Kata Faraya berusaha membujuk.

"Tolong menolong?. Kita belum kenal sama banyak orang?. Gue doang kali yang belum kenal banyak orang. Kalian tuh udah terkenal yah. Semua orang udah pada tau kalian terutama lu Fat". Kata Qhayla sambil menatap tajam mereka berdua dengan mata elang khas miliknya.

Qhayla langsung meninggalkan kedua teman SDnya itu. Qhayla berjalan menuju kelasnya, disaat Qhayla berjalan menuju kelas tiba-tiba.

"Qhay". Kata Fiona sambil menepuk pundak Qhayla.

*Fiona adalah murid yang sering memanfaatkan orang lain. Fiona juga sering datang pas butuh.! Fiona sedikit ahli dalam bidang matematika*.

"Hah?". Jawab Qhayla singkat dan sedikit terkejut.

"Tugas lu udah jadi belum?". Tanya Fiona ke Qhayla yang masih terus berjalan.

Qhayla tetap berjalan karena dia sudah tau maksud Fiona untuk datang ke dirinya. Dia tau kalo Fiona hanya ingin menyontek jawabannya.

DUO QTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang