Happy Reading guys.
Jangan lupa untuk memberikan vote, komen, dan kritikan kalian. Tenang, itu semua gratis kok.
****
Setelah semua siswa berkumpul dan berbaris di lapangan, muncullah kepala sekolah beserta guru-guru yang lain ke atas panggung. Saat ini sama sekali tidak ada orang tua siswa yang hadir, karena penerimaan raport di sekolah Qhayla sudah tidak mengharuskan untuk dihadiri oleh para wali murid.
Terdengar suara orang-orang yang berisikan dari berbagai penjuru. Isi dari bisikan tersebut tidak lain adalah membahas siapa yang akan menjadi orang terpintar dari semua yang pintar. Banyak yang sudah menduga-duga, banyak juga yang masih mengepoi.
"Wah siapa yah kira-kira"
"Dari kelas 8 kira-kira siapa yah"
"Dari kelas 9 Alvaro bukan sih?"
"Ngak mungkin Alvaro, Alvaro aja peringkat 3"
"Dari kelas 7 siapa yah"
Banyak yang sudah membuat kesimpulan sendiri. Banyak juga yang sudah sangat ingin mengetahuinya.
Akhirnya setelah menunggu beberapa saat pengumumannya di mulai. Pengumuman hasil juara umum dimulai dari kelas 7 terlebih dahulu, mungkin karena mereka adalah yang paling muda. Kepala sekolah pun mulai mengumumkannya dengan lantang dari atas panggung. Semua siswa pun antusias ingin mendengarnya.
Sementara disisi lain Qhayla tampak gelisah. Keringat dingin bercucuran di sekujur tubuhnya. Memikirkan siapa yang mendapatkan juara umum itu membuatnya seperti ini. Keinginan yang sangat ingin dicapai akan diumumkan pada hari ini. Hasil yang nanti diumumkan sangat menentukan bagaimana Qhayla kedepannya.
"Please, Qhayla please tenang. Lu harus tenang. Lu engga boleh keringat dingin. Lu juga engga boleh berharap lebih". Gumam Qhayla di dalam hatinya.
Kepala sekolah pun membuat kata-kata pembukaan. Kemudian setelah beberapa kalimat pembukaan dilontarkan ia pun mengumumkan siapa yang sudah mendapatkan juara umum di semester ini.
"Juara umum kelas 7 semester ganjil tahun ini adalah..... Zahsy Qhayla, seorang siswi dari kelas 7C". Ujar kepala sekolah dengan lantang.
Mendengar namanya disebut Qhayla pun gembira, begitu pun dengan teman-temannya yang lain. Dari semua siswa dari kelas 7C hanya Fiona yang tidak bergembira, ia tahu sebentar lagi ia akan kembali mendapatkan cacian. Menurut Fiona ia memang lebih pintar dari Qhayla, namun itu hal yang tidak nyata.
Qhayla pun naik ke atas panggung untuk mengambil hadiahnya. Ia mendapat sebuah bingkisan dari guru BK, amplop dari kepala sekolah, dan beberapa amplop lain dari guru yang lain juga. Tentu Qhayla sangat senang dengan hal itu. Bukan karena Qhayla mata duitan, melainkan ini untuk membayar perawatan penyakit Qhayla.
****
Sebelum pulang ke rumah Qhayla singgah terlebih dahulu di semua ruko yang menjual berbagai macam gorengan dan makanan ringan lainnya. Qhayla membeli banyak kali ini, ini semua untuk persiapan liburan dan keluarganya di rumah. Iya, Qhayla memang kehilangan sifat ramahnya. Namun Qhayla sama sekali tidak kehilangan sifat penyayangnya. Menurut Qhayla makanan akan terasa lebih nikmat apabila sudah kita bagikan ke orang lain juga.
Setelah mengambil dan membayar semua makanan yang ia beli Qhayla pun melakukan motornya. Ia berkendara agak pelan dari biasanya, ini sudah menjadi kebiasaan Qhayla setelah ia mengalami kecelakaan dibeberapa waktu yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUO Q
Teen FictionZahsy Qhayla, seorang anak remaja yang sering terkena bullyan dan hinaan dari orang-orang disekitarnya. Ia akhirnya berusaha menutupi semua kekurangannya agar orang-orang di lingkungan sekolahnya tidak mengetahui hal tersebut. Memilih sekolah yang...