14. Forbidden

628 74 7
                                    

Jin berguling-guling di tempat tidurnya sambil memeluk bantal dengan senyuman di wajahnya. Dia memikirkan kembali tentang ciuman sebelumnya yang dia dapatkan dari kekasihnya malam itu. Jin bahkan tak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya di kantor. Dia menyentuh bibirnya sambil tertawa kecil. Dia pikir Jungkook juga memiliki perasaan yang sama.

Setelah beberapa saat, ia mengambil ponselnya dari meja di samping tempat tidur dan memeriksa jamnya. Saat itu baru pukul 20.00, jadi dia memutuskan untuk mengirim pesan pada Jungkook.

Kookie❤️

Hi Kookie!
Bagaimana perasaanmu?
Apa kau sudah tidur?

Jin melihat Jungkook sedang tidak online dan bertanya-tanya kenapa. Dia biasanya tetap online saat itu untuk mengirim pesan padanya. Apa yang salah hari ini? Apa dia tidak menyukai ciuman itu? Tidak mungkin, dia yang menariknya untuk ciuman terakhir sebelum dia berlari keluar dari mobil tanpa sepatah kata pun. Atau dia terlalu malu untuk mengirim pesan?

Dia memeriksa ponselnya sekali lagi sebelum meninggalkan pesan terakhir.

Selamat malam Kookie!

*******


Setelah berbagi ciuman ketiga dan terakhir, Jin membuka kunci pintu dan Jungkook berlari keluar dari mobil dengan hanya membawa kandang kelincinya, namun meninggalkan tasnya, tersipu malu dan tersenyum. Jin memperhatikannya menghilang ke dalam rumah sambil tersenyum.

Jungkook mengunci pintu di belakangnya dan bersandar disana sambil tersenyum lebar. Wajahnya memerah karena bahagia.

Sementara itu, Nyonya Jeon masuk ke ruang tamu untuk melihat putranya dan saat dia melihatnya, dia melihat wajahnya sejenak dan terkesiap.

"Jungkook?" dia setengah berteriak karena terkejut.

Senyum Jungkook berubah menjadi senyum bingung saat dia menatap ibunya dengan ketakutan.

"K-Kenapa eomma?"

"BIBIRmu!" teriaknya. "Apa dia... Apa dia...?"

Jungkook mencoba melihat ke mana-mana kecuali mata ibunya.

"Apa lagi yang kau lakukan dengannya hah?"

"E-Eomma aku—"

"Diam Jungkook! Bahkan belum genap sebulan sejak dia bertemu denganmu dan lihatlah betapa serakahnya dia."

Jungkook mencoba memprotes namun Nyonya Jeon tetap melanjutkan omelannya, tidak membiarkan Jungkook berbicara sepatah kata pun.

"Baiklah. Ini adalah hari terakhir kau akan bertemu dengan Kim Seokjin. Kupikir kau hanya mencoba untuk menjadi teman dan mengenalnya lebih baik terlebih dahulu, tapi kau... Kau menciumnya? Aku tidak ingin terlibat karena kupikir kau sudah cukup dewasa untuk mengambil keputusan yang tepat tapi ternyata tidak dan ini sudah keterlaluan."

Mata Jungkook yang tadinya cerah menjadi berkaca-kaca mendengarnya. Dia mencintai Jin, dan dia tahu Jin juga mencintai dirinya dengan cara yang sama. Dia bahkan tak bisa membayangkan untuk menyingkirkan Jin dari hidupnya secepat ini.

"Eomma aku—"

"Hentikan! Aku adalah ibumu Jungkook dan aku masih memiliki hak untuk memberimu perintah. Aku melakukan ini hanya untukmu Jungkook, jadi mulai sekarang kau dilarang untuk bertemu dengannya lagi."

Lutut Jungkook terasa terlalu lemah untuk membantunya berdiri. Air mata mengalir di pipinya tanpa henti.

"Apa dia sudah menyatakannya padamu?" tanya ibunya dengan kasar.

The Magic in Love | Jinkook ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang