09

662 55 5
                                    

Guys maaf ya kalo ada typo atau apa di bab² sebelumnya hehe...ya tangan author masih agak sakit tapi author bakal usahain buat cerita ini

Dan post bab² yang lebih banyak lagi oh ya rencananya bab ini bakal Sampek 30...gimana atau 35? Enaknya yang mana nih, kalian ya yang pilih Soo langsung saja ke ceritanya

•• ••

Tuhan...kenapa nasip Harry sangat malang, dia hanya ingin pulang dengan selamat sungguh itu adalah kesialan yang sangat sial, kesalahan apa yang Harry perbuat, Harry ini anak baik dia juga rajin ibadah.

Malangnya nasipmu Harry Semoga tuhan memberikan yang terbaik di lain hari :)

Setelah kejadian itu Harry tak mengingat apapun lagi dia sudah lebih dulu pingsan tanpa melihat wajah dari seseorang yang menolongnya, dia juga tak lupa seorang gadis yang di lindungi ya kala itu, tapi karena rasa sakit yang luar biasa sukses membuat Harry langsung terkapar di tempat

Saat itu pikirnya jika dia akan mati muda dengan cara yang mengenaskan, ayolah dia masih ingin umur panjang jika harus tiada janganlah dengan cara yang seperti ini

Sayup-sayup Harry mendengar suara wanita yang sangat lembut di telinganya dan satu suara lagi yang cukup familiar di telinganya, perlahan Harry membuat sedikit matanya menatap ke atas dengan lampu yang menyala Harry berfikir jika ia di rumah sakit karena di kuatkan dengan aroma obat yang membuatnya semakin yakin jika dia di rawat, tapi hanya satu kenapa dia tidak mendengar suara alat detak jantung Apakah dia tuli?

Aku rasa tidak pendengar mu masih bagus Her, maafkanlah authormu ini yang membuat nasipmu seperti ini:)

Harry membuka tuntas kedua matanya, dia menoleh ke kiri dan kanan saat itu di sisi kanannya hal pertama yang ia lihat adalah wajah cantik wanita yang umurnya sudah lanjut tapi masih cantik bahkan diwajahnya tidak ada kerutan sedikitpun

Dia masih belum terlalu jelas melihatnya tapi saat itu diabtau bahwa wanita itu tersenyum hangat ke arahnya,

Senyuman itu....mirip dengan senyuman ibunya

"Kau sudah bangun" suaranya lirih dan lembut

Harry tidak menjawab dia hanya melihat dengan jelas siapa sosok di hadapannya saat itu Harry mulai menoleh ke sisi tangannya yang terasa sakit dan nyeri, disana ada perban dan noda merah yang hanya sedikit terlihat

Wanita itu memanggil salah satu pembantunya dan menyuruh agar membantu Harry untuk duduk, Harry bisa merasakan tangan wanita tua itu membantunya dengan sangat hati-hati.

Harry kini sudah duduk dia masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi dan ekor matanya melihat seorang gadis yang berdiri di sisi kiri ranjangnya, gadis itu memegangi lenganya dengan canggung dan menatap Harry sayu

Saat itu ingatannya kembali lagi pasca kejadian itu kepalanya pusing saat mengingat itu tapi di sisi lain dia lega karena tuhan masih mencintainya dan menginginkan pemuda itu agar tetap merasakan dunia dan dia senang ketiga melihat gadis itu masih bisa berjalan dan sehat hanya ada goresan di pipinya tapi luka itu tak separah punyanya

"Tuan terimakasih telah menolongku malam itu"
Suaranya masih sama indah dan lirih raut wajahnya sedikit sedih saat itu Harry hanya mengangguk dia ingin sekali berbicara tapi tenggorokan sakit

Yap gadis itu adalah Luna lovegood dan wanita yang pertama kali Harry lihat saat siuman adalah narcissa, tunggu kenapa Harry bisa ada di sana

You mother continued for my child Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang