10

704 50 4
                                    

Sore itu Harry hanya duduk di depan jendela, bukan jendela tapi balkon setiap kamar di mansion Malfoy memiliki balkon dan di setiap balkon memiliki kursi dan meja kecil di sana

Ya itu sebagai tempat untuk bersantai dan Harry di sana sebentar Harry bisa berjalan karena yang terluka hanya lengannya saja dan sebagiannya hanya lecet saja, Harry duduk di sana menatap ke langit biru yang dikombinasikan warna oranye serta awan yang masih menghiasi langit

Beberapa kicauan burung terdengar merdu angin lembut sesekali menyapa wajah putih Harry setelah puas menatap langit Harry kemudian membuat ponsel barunya, tentu saja ia tak tau dimana ponsel lamanya tapi Luna bilang jika ponsel miliknya hancur akibat terkena pisau yang mendarat bagus di atas layar handphone

Tapi untungnya Harry mengingat nomor kedua sahabatnya jadi dengan cepat Harry menghubungi nomor itu kembali setelah beberapa saat mencoba menghubungkan akhirya panggilan telfonnya di jawab dan kata-kata pertama yang Harry dengar adalah Omelan Hermione yang terdengar sangat khawatir

Bagaimana tidak bayi kecil Hermione tidak bisa di hubungi selama dua hari ini tentu saja membuat mione khawatir setengah mati

Untungnya Ron ada di sana dan menenangkan istrinya itu, di sana Harry bisa mendengar bahwa Ron kembali bergurau lagi dan itu sukses membuat mione tenang dan tidak mengomel kembali

Jujur Omelan Hermione sama persis dengan Omelan ibunya ketika Harry tak sengaja menjatuhkan pot kesayangan milik ibunya dan ayahnya hanya tertawa melihat Harry yang mendapatkan amukan dari ibunya

Huff wisata masa lalu

"Harry lain kali kau harus menghubungi kami, aku sangat khawatir jika kau terluka dan kau tau kau ini masih ceroboh seperti dulu"

"Ayolah mione Harry itu bisa menjaga dirinya dia sudah besar"

Harry terkekeh mendengar pertengkaran kecil sahabatnya, sifat mereka masih sama seperti dulu suka berkelahi bahkan dengan masalah sepele

"Maafkan aku mione handphone ku rusak dan aku harus membeli lagi yang baru, itu menghabiskan uang gaji 4 bulanku"

"Astaga Harry...baiklah aku senang jika kau baik baik saja, percakapan kita sampai sini dulu ya kau pergi istirahat kau bilang kau pusing kan sana kau tidur saja"

"Baik mama mione"

Harry menutup panggilan tersebut dan kembali melihat langit yang semakin gelap dan angin semakin kencang serta udara yang dingin, itu menandakan bahwa malam akan tiba saat itu lamunannya buyar akibat suara ketukan pintu

Dan saat Harry mempersilahkan untuk masuk ternyata itu Luna, dia masuk dan menghampiri Harry di balkon

"Harry, sebentar lagi waktu makan malam ayo kita turun. Oh ya apa masih sakit lagi? Luna benar benar minta maaf"

Harry tersenyum dan mengelus rambut pirang cerah gadis di depannya, seperti biasa suaranya masih lembut halus...sangat nyaman di dengar Luna bagaikan anak yang lugu dan polos bahkan dari matanya saja sudah terlihat bahwa Luna anak yang baik hati

"Ini bukan salahmu.."

Luna kembali lagi tersenyum dan mengangguk lalu mengandeng tangan Harry, tangan yang tidak terluka pastinya

Saat sampai di lantai bawah mata Harry di buat takjub ini pertama kalinya dia melihat rumah semewah ini, bahkan terlihat seperti istana dan sangat megah, ini baru pertama kalinya Harry keluar dari kamar rawat itu

Saat sudah sampai di ruang makan terlihat ada kedua pirang yang sudah duduk di kursi, meja makan mereka panjang tapi hanya di isi beberapa orang saja, dan makanannya...jangan di tanya lagi rasanya pasti sangat enak

You mother continued for my child Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang