40 - Pilih Harun atau Ajun?

99 6 12
                                    

Hai, jangan lupa vote sama komentarnya. Pembaca gelap tolong tampakkan diri yaa. Sampai kapan mau sembunyi terus? Jadi aku gatau apa kalian beneran baca sampai sini atau engga.

Tolong kerjasamanya yaa, minimal kasih vote aja. Gak berkomentar juga gapapa. Hal sederhana itu bisa bikin aku bahagia, semangat nulis dan update. Itu juga demi kalian kan.

Oke, happy reading!

***

- POV Senja -

"Kamu gak akan ke sekolah, Ja?" tanya Ibu saat membuka kamarku. Saat ini aku masih rebahan dengan memakai piyama tidur.

"Aku gak enak badan, Bu. Jadi aku izin gak ke sekolah hari ini. Lagipula sekarang aku gak ada jadwal ngajar,"

"Oh, ya udah. Kamu tinggal nyapu sama beresin piring yang udah Ibu cuci aja. Kalau mau makan udah ada sayur sop," tutur Ibu.

"Iya, Bu,"

"Ibu berangkat dulu, jangan lupa minum obat kalau perlu. Obatnya ada di kotak P3K," pesan Ibu.

Setelah aku menyalami tangannya, Ibu meninggalkan kamarku. Ibu akan segera berangkat ke sekolah. Aku lanjut rebahan, lalu ku ambil ponselku yang aku simpan di atas nakas. Aku membuka aplikasi whatsapp dan iseng membuat status.

Setelahnya aku membiarkan ponselku tersimpan lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelahnya aku membiarkan ponselku tersimpan lagi. Aku melangkah keluar kamar karena perutku mulai lapar. Sebenarnya aku tidak biasa makan nasi jam segini. Ini masih jam setengah 8 dan aku biasa makan nasi jam 11 atau bahkan lewat jam 12 siang.

Aku membuka lemari di dapur dan menemukan roti tawar yang tersisa 4 lembar. Aha! Aku akan buat roti bakar saja dengan selai coklat dan diberi keju. Selemas-lemasnya aku, kalau perut sudah lapar ya tetap nekat memasak.

Beberapa menit kemudian roti bakar buatanku sudah selesai. Aku juga membuat susu hangat rasa vanila untuk menemani sarapanku pagi ini. Aku menikmati sarapan sambil menonton TV. Masalah menyapu rumah itu bisa nanti saja hehehe. Aku juga mengambil ponsel yang semula ku taruh di kamar. Ketika layar menyala, ada notifikasi pesan dari Nadia, Farhan dan Tiwi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senja Bersamamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang