Bab 19.1 MEMANGGIL ANGIN BARAT

559 88 1
                                    

Selamat sore. Yang mau beli pdfnya bisa DM ya. Harga 50rb. Terima kasih. ^^

.

.

.

Happy reading yes! ^^

.

.

.

Hawa udara dingin tidak berhasil membuat Tuan Lang beranjak dari tempat duduknya. Pria itu sejak tadi duduk di beranda, menikmati hujan. Ditemani teh panas serta beberapa makanan manis, Tuan Lang sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Nenek Ling sudah tidur setelah makan malam, meninggalkan pasangan Lang duduk dalam keheningan. Suara binatang malam mulai terdengar setelah hujan reda, Nyonya Lang ikut duduk di kursi kosong yang ada di beranda rumahnya.

Menghela napas panjang, Nyonya Lang menoleh kepada suaminya. "Menurutmu, apa Tuan Feng memiliki niat lain?" tanyanya tiba-tiba. Pandangan keduanya bersirobok. "Maksudku, kenapa dia bersedia membantu hingga sejauh ini?" Jemari tangan Nyonya Lang saling bertaut. "Bukan hanya membantu kita, tapi Dofang, Erle dan Sanyi. Dia bersedia membantu ketiganya juga."

Desahan napas Tuan Lang terdengar berat setelah hening sempat tercipta. Pria itu mendongak, menatap langit malam yang sangat gelap. "Siapa yang tidak tahu jika Tuan Feng memiliki niat lain?" ujarnya.

"Maksudmu?"

"Dia menginginkan putri kita."

Nyonya Lang menelan dengan susah payah. Wanita itu terlihat sangat gugup. "Bagaimana jika Tuan Feng hanya mempermainkan putri kita saja?" Terselip nada takut dalam suaranya saat bicara. "Aku takut Xiu Wei memberikan hatinya lalu terluka. Tuan Feng seorang bangsawan, dia pasti memiliki banyak istri ke depannya."

"Xiu Wei juga keluarga bangsawan," balas Tuan Lang membuat istrinya tidak bisa berkata-kata. Pria itu menatap istrinya sinis. "Andai Xiu Wei tahu kebenarannya, dia tidak perlu merasa rendah diri setelah menikah dengan Tuan Feng Gui nanti. Dia memiliki darah bangsawan, bahkan keluarga kerajaan di dalam tubuhnya."

Nyonya Lang menatap jemari tangannya yang saling bertaut di atas pangkuan. "Apa Tuan Feng akan memberitahu Xiu Wei mengenai hal itu?" Suara wanita itu terdengar seperti cicitan. Ada perasaan takut menyelinap ke dalam dada. Nyonya Lang takut Xiu Wei akan membecinya.

Keduanya kembali terdiam. Mereka larut dalam pikiran masing-masing.

"Aku takut keluarga Tuan Feng tidak bisa menerima Xiu Wei. Aku memang takut dia membenciku, tapi aku lebih takut melihatnya menderita." Nyonya Lang mengembuskan napas yang sedari tadi ditahannya.

"Sebenarnya tidak akan ada masalah jika kita memberitahu Xiu Wei kebenarannya."

Ia menjeda singkat.

"Apa kau masih tidak rela?" tanya Tuan Lang setelah memperhatikan istrinya yang diam membisu beberapa saat. Nada bicaranya terdengar menuduh.

Menggelengkan kepala, Nyonya Lang menghela napas panjang. "Jika Xiu Wei bahagia, aku dengan senang hati akan mengatakan kebenaran itu kepadanya."

"Dia memang berhak tahu." Tuan Lang terlihat sedikit kecewa oleh sikap istrinya. "Sejak awal dia memang berhak untuk tahu asal usulnya." Tuan Lang menelan pahit. Dia merasa sangat bersalah terhadap putri angkatnya. "Anak itu banyak menderita saat bersama kita. Kau tidak bisa menampik hal itu!" ucapnya getir.

"Namun, kita sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk Xiu Wei." Nyonya Lang masih memperlihatkan kekeraskepalaannya. Kedua mata wanita itu mulai berkaca-kaca menahan tangis. "Xiu Wei juga terlihat bahagia saat tinggal bersama kita. Di keluarga aslinya, belum tentu dia bahagia, kan?"

TAMAT - Lost FireflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang