◦•●◉✿ AURORIUM ✿◉●•◦
5. PETUNJUK KUNO.
"Kau tahu Langit. Terkadang, mimpi membantu kita untuk melupakan masalah walau sejenak." Alisher membuka percakapan, di kala gelap menemani mereka di kamar itu.
"Aku tak peduli. Rasanya lelah berjalan mengelilingi kota ini, kakimu sangat kuat." Kantuk Langit menjadi jadi karena kelelahan, tak perduli perkataan Alisher.
"Hmm. Dunia begitu gelap, padahal semuanya sungguh sederhana. Hidup dalam jangka waktu sebentar, lalu meninggal. Tetapi, semua orang begitu sombong, padahal mereka tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan."
Dengkuran Langit yang mulai terdengar membuat Alisher menghentikan ocehannya malam itu. Ia menghela nafas panjang, merenungi apa yang terjadi hari ini. Sampai akhirnya, ia menutup mata, terlarut melupakan semuanya.
Cahaya rembulan membuat malam itu bersinar, keteguhan dalam hati atas KEINGINAN dan kepercayaan, membantunya mengatasi kekhawatiran. Kini dalam hatinya tertanam, bahwa ia bisa walau tak seterang mentari.
****
Pagi telah tiba, Alisher bangun lebih pagi dari biasanya. Setelan kemeja dengan jas hitam membuatnya tampak seperti detektif handal. Dengan penuh keyakinan, ia menghadap benda yang merefleksikan semua yang ada di depannya. "Aku pasti bisa! Tidak! Aku harus bisa. Demi semuanya.
"Kau, sudah bangun?" tanya Langit yang masih setengah tertidur. Menyadari pergerakan Alisher.
"Bangunlah. Perjalanan panjang kita baru saja dimulai," ucap Alisher merapikan dasinya.
"Perjalanan? Kau ingin mengelilingi kota lagi?! Aku tak akan ikut kalau begitu."
"Hei! Tidak, aku sudah tak memikirkan ide lagi. Sekarang, kita harus mencari sebuah petunjuk di Etheria," ujar Alisher menatap Langit yang belum bergerak dari kasur apartemen nya.
"Kaki ku masih mati rasa. Kita mengelilingi kota selama 10 kali berputar putar kemarin," ujar Langit berusaha menolak ajakan Alisher.
"Jangan lemah! Hanya kita harapan bagi ras Siren! Kau tahu itu kan?!"
"Tentu. Aku akan bersiap siap 5 menit lagi. Awas saja kalau masih berkeliling tak jelas!" Langit mengoceh sendiri, di kala Alisher mencari arloji nya di laci meja.
***
"Kau sudah siap?" tanya Alisher, menatap arlojinya. Jarum jam nya berjalan, seolah memprovokasi untuk segera cepat bergerak.
"Tentu." Langit keluar, menampakkan diri dengan jas panjang berwarna abu, dengan kemeja putih yang membuat kesan pertama yang mewah.
"Wahh, kau mau cari petunjuk. Atau mau cari jodoh?" tanya Alisher terpukau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurorium [TERBIT]
Fantasy"Mereka memperlakukan kami dengan berbeda seakan-akan mereka sangat sempurna, padahal yang dapat dibanggakan dari mereka hanya parasnya." - Alisher _________________________________ a story by Sultan Yusup Instagram Cerita: 🔹0_aurorium Instagram Au...