1. HATI YANG HANCUR

35 7 15
                                    

◦•●◉✿ AURORIUM ✿◉●•◦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◦•●◉✿ AURORIUM ✿◉●•◦

1. HATI YANG HANCUR.

Suara ajakan labirin penuh misteri mulai menggema, seakan dunia baru muncul tuk dijelajah. Entahlah, apa ini akan memunculkan teori konspirasi yang membuat semua orang memunculkan ASPIRASI? Yang jelas, sesuatu menarik diri untuk pergi ke tempat yang penuh misteri, bak magnet yang menarik semua unsur besi. Itulah yang terjadi saat ini.

Semilir angin datang pelan menerpa rambut laki-laki muda yang tampaknya berumur 20 tahun itu. Paparan sinar rembulan mulai menampakkan jelas siluet tubuhnya. Seorang lelaki muda dengan kulit putih bak awan dengan iris mata berwarna biru langit, rambut yang berwarna hitam dengan aksen putih kristal di bagian depan, membuat semuanya tampak menawan.

Suara aliran sungai yang perlahan menemani, membuat dirinya menjadi tenang dikala ia menenggelamkan setengah tubuhnya di sungai itu. Ia menutup mata, membiarkan dirinya larut dalam ketenangan. Tampak kunang-kunang menyinari dengan hangat di sekitarnya, seakan menjaga sang paduka.

"Tuan Alisher."

Mata laki-laki yang dipanggil Alisher itu seketika terbuka. Menatap pelan ke arah pria muda seumurnya. "Ada apa?" tanya Alisher menatap ke arah pria itu.

"Kau sudah di sini sejak tadi pagi, kau tidak mau makan, Teman?" tanya pria itu menatap Alisher yang kembali menatap rembulan.

"Tidak, Langit." Alisher menjawab sembari kembali menutup matanya.

Pria itu bernama Langit, pria dengan kulit putih kecoklatan. Memiliki rambut yang berwarna hitam legam, dan iris mata yang berwarna hijau kelam. Senyuman yang membuat semua orang jatuh hati, dengan ketampanan yang menjiwai raga.

"Tapi,.."

"Baiklah. Jika kau tidak pergi dari sini, aku akan menemanimu." Langit mendekati Alisher, mulai ikut membuka pakaiannya. Berjalan pelan melewati air sedingin es itu.

"Kau lihat dua bintang itu?" Alisher tiba tiba menunjuk ke arah langit yang dipenuhi bintang bintang malam.

"Iya, tentu."

"Mereka sangat dekat bukan? Padahal jika diperhatikan secara ilmiah, mereka berjauhan." Alisher tertawa kecil.

"Tuan, kau adalah teman sekaligus Tuanku, kau masih memikirkan Alea? Dia sudah menikah dengan merma-"

"Cukup! Hentikan percakapanmu, kita sedang dalam wujud manusia, jangan sampai aku merubah wujudku dan mengacaukan Aurorium ini."

Aurorium [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang