Chapter 13

176 12 4
                                    

Pagi ini cuaca begitu cerah, kilau matahari mampu menyilaukan mata siapapun yang berani melihatnya.

Begitupun dengan lelaki yang baru saja turun dari mobil High SUV putihnya, kacamata hitam bertengger cantik dihidung mancungnya. Rambut dark brown yang ia sisir ke belakang menggunakan jari menambah kesan sexy dan tampan secara bersamaan bila para gadis melihatnya.

Hari ini ia terlihat kesal. Bagaimana tidak, ini hari dimana ia mendapatkan cutinya setelah beberapa hari lembur mengurus kasus kejahatan. Namun bayangkan saja, tadi pagi sekali saat ia sedang asik menikmati tidur indahnya. Ia malah mendapatkan telpon untuk datang ke kantor, dan kabar yang lebih menyusahkan hatinya adalah ia mendapat tugas dadakan dari Jendral menyebalkannya yang bernama Kang Daniel.

Ia berjalan kesal sebelum menarik knop pintu ruang Jendral, tangannya sempat ingin memukul pintu sang Jendral dengan kuat karna ia begitu kesal walau ternyata diurungkan. Lalu menarik nafas berat, menyimpan kacamata hitamnya dalam saku, membuka knop pintu dengan senyum begitu manis dihadapan Daniel yang kini tengah duduk cantik di meja kerjanya.

"Selamat pagi Jendral." Ia membungkuk sebentar, lalu duduk di kursi berhadapan tepat dengan Daniel. "Tugas apa yang akan kau berikan padaku Jendral?" Tak banyak basi-basi, begitulah dia bila sedang kesal dan Daniel pun mengerti.

"Kau adalah bawahanku yang paling pintar bila mengurusi kasus kehilangan." Ucap Daniel sembari mencari salah satu berkas dalam beberapa tumpuk berkas lain di atas mejanya. "Aku ingin kau atasi kasus ini dengan segera." Daniel melempar berkas ke arah Jackson yang membuat empu sedikit terkejut. "Dia adik dari tunangan temanku."

"Tapi Jendral, kautahu jika aku sedang cuti." Jackson mengeluarkan uneg-uneg yang dari tadi ingin dikeluarkannya. "2 hari lagi cutiku berakhir dan Jendral bisa memberiku tugas apapun setelahnya. Bahkan untuk mengurus kasus nenek-nenek yang dicuri dalamannya."

Joke yang dibubuhi Jackson sangat lucu, hampir membuat Daniel ingin melempar semua berkas ke wajah tampan Jackson.

"Aku tak main-main Jackson." Daniel menyatukan kedua tangannya di atas meja lalu kembali berujar. "Akan ku hadiahi naik jabatan jika berhasil menemukannya dalam waktu yang cepat."

"SUNGGUH JENDRAL?!"

Jackson refleks menutup mulutnya ketika melihat raut wajah Daniel berubah tak senang karna ia berteriak dihadapannya.

"Aku tak pernah main-main dengan ucapanku." Daniel memutar kursi kerjanya membelakangi Jackson dan saat ia kembali berhadapan dengan Jackson ia kembali melempar berkas lain lagi ke arah Jackson. "Itu info tentang orang yang dicurigakan menculik Jimin."

"Jimin?"

Jackson membuka berkas kedua yang dilemparkan kepadanya, matanya menyipit saat membaca berkas tersebut.

"Min Yoongi orang yang dicurigai menculik Jimin." Ucap Daniel di sela aktivitas membaca Jackson. "Mobilnya terakhir dilihat berada di sebuah bar seminggu yang lalu. Mungkin kau akan sulit mencarinya mengetahui mobilnya tidak lagi bersamanya. Tapi kau bisa bertanya kepada pegawai bar siapa tahu mereka mengetahui keberadaan Yoongi."

"Ini fotonya?" Jackson mengangkat sebuah foto berukuran 4x4 yang ada didalam berkas kehadapan Daniel yang dijawab anggukan. "Namanya Min Yoongi?" Tanya Jackson lagi memastikan.

"Disana jelas tertera kau bisa membacanya sendiri Jackson."

Tangan Daniel berdalih pada gagang telpon, sepertinya ia ingin memesan teh hangat seperti yang biasa ia lakukan. Namun sembari menunggu jawaban dari sebrang sana Daniel masih melihat Jackson yang kini diam tak bersuara menatap foto ditangannya.

Forgive Me (YOONMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang