1

120 11 0
                                    

saat sedang berjalan menuju ruang guru, Wonyoung tidak sengaja menabrak seseorang yang lebih tinggi darinya. walau hanya beda 4 centi dengannya.

"mian, aku tidak melihat jalan tadi." ucap lelaki jangkung tersebut lalu menunduk dan mengulurkan tangan untuk membantu Wonyoung bangun.

"tidak apa." jawab Wonyoung. ia memegang tangan lelaki itu untuk bangun dan membungkukkan badannya. lalu pergi meninggalkan lelaki tersebut yang sedang menatapnya.

"Jang Wonyoung?"

✦✧✦✧✦

sebelum masuk, pastinya ia akan mengetuk pintu terlebih dahulu. "permisi, ada apa memanggil saya kemari?" tanya nya saat sudah masuk kedalam ruangan yang tidak terlalu besar itu.

"apa kau tidak bertemu murid baru di lorong? dia barusaja keluar." jawab guru itu.

Wonyoung terdiam sejenak, apakah murid tadi memang murid baru?

"cepat susul dia, jangan sampai dia tersesat di lorong." ujar guru itu. Wonyoung pun langsung pergi. tidak lupa untuk membungkukkan badannya.

"kau yang disana!" teriaknya saat melihat murid baru itu sedang melihat nomor-nomor kelas. sepertinya ia sedang mencari kelas nya.

"yang tadi? ada apa?" tanyanya. ia sedikit terpana dengan wajah Wonyoung, sangat cantik. bagaimana ini?

Wonyoung yang tadinya berlari pun segera berhenti lalu mengambil nafas untuk berbicara, "ikuti aku, kelas kita terlewat." ucapnya lalu membalikkan badannya dan kembali berjalan.

"lucu."

❋❊❋❊❋

"semuanya, Bapak meminta perhatian!" ujar guru dikelas itu saat murid baru itu memasuki kelas. "hari ini kalian kedatangan murid baru. ia dari Busan. berteman baiklah dengannya." ucap guru itu. kemudian ia mempersilahkan murid baru itu untuk memperkenalkan diri.

"aku Park Sunghoon, dan aku berasal dari Busan. mohon bantuannya saat aku bersekolah disini." jelasnya. ia tidak menatap kepada murid-murid lain disana. ia hanya menatap kearah Wonyoung yang juga sedang menatap kearah jendela.

"baik, silahkan duduk di belakang Wonyoung. peraturan disekolah ini akan saya jelaskan setelah pelajaran ini selesai." jelas guru itu lalu mempersilakan Sunghoon untuk duduk.

setelah berterima kasih, ia segera pergi berjalan menuju kursi yang akan ia tempati. pandangannya tak lepas dari Wonyoung. beruntung ia tak sadar, jika ia sadar kalau dirinya sedang ditatap, Sunghoon mungkin akan diberi Boombastic side eye oleh Wonyoung.

setelah Sunghoon duduk, guru itupun memulai pelajarannya. hingga waktu istirahat tiba.

"Won, mau istirahat bareng ga?" tanya murid lain yang ada di kelas itu. Minji namanya. ia menanyakan hal itu sembari berjalan menuju meja dimana Wonyoung tempati.

Wonyoung yang sedang membaca buku itupun segera menutup bukunya lalu menatap kearah Minji. "bukannya Ibu mu menyuruhmu untuk tidak pergi ke kantin sementara?" Wonyoung kembali bertanya.

"aku lupa untuk membawa bekal. aku mau makan di kantin saja." Minji menjeda perkataannya sejenak. "kau ingin temanmu ini mati kelaparan?" ia menempelkan tangannya pada bahu Wonyoung lalu menggoyangkannya.

"kau yakin?."

"95 persen."

"baiklah. ayo kita pergi." Wonyoung pun mengalah. ia langsung berdiri lalu berjalan di sebelah Minji.

My Director as My Boyfriend   ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang