3

58 7 2
                                    

"kamu mengenalinya?"

✦✧✦✧✦

pada malam harinya, pada jam 8, Wonyoung mengantarkan Ibundanya menuju kerumah salah satu customer yang membeli kue milik Ibundanya.

"habis ini belok kanan, nanti ada rumah warna putih." ujar sang Ibunda seraya menunjukkan jalan yang benar.

"oke."

saat mobil tersebut sudah belok kearah kanan, juga bertepatan dengan berbunyi nya handphone Wonyoung yang menandakan bahwa ada yang mengiriminya pesan.

"tolong lihatkan siapa yang mengirim pesan."

ibundanya pun mengambil Handphone milik Wonyoung dari dashboard mobil.

"dari temen kamu namanya Sunghoon, katanya besok sibuk gak." ucap sang Ibunda yang melihat pesan tersebut dari layar kunci. "sama dari Heeseung, sibuk gak katanya."

"yang Sunghoon sama aku aja, yang Heeseung bilang aja kalau sekarang aku nya lagi sibuk." jawab Wonyoung lalu memberhentikan mobil tersebut ketika mereka sudah sampai.

"yaudah, ayo bantuin, kuenya banyak ini." ujar sang ibunda lalu turun dan membuka bagasi mobil.

"buset, 30 kotak?"

"udah, masih beruntung yang beli kue nya banyak."

Wonyoung pun tersenyum lalu membantu ibundanya membawa 8 kotak kue.

mereka pun sudah sampai didepan gerbang rumah tersebut. dan dengan dibantu 3 penjaga, mereka membawa kotak kue itu kedalam.

"saya panggil tuan terlebih dahulu." ucap salah satu penjaga disana. ia pun membuka pintu rumah itu dan masuk untuk mencari sang pemilik rumah.

"maaf jika saya merepotkan, silahkan masuk." ucap lelaki itu lalu mempersilakan mereka ber-4 untuk masuk.

Wonyoung berpikir sebentar, siluet lelaki itu sepertinya.. ia kenali.

"totalnya berapa ya?" tanya lelaki itu lalu mengeluarkan ponselnya untuk membayar via transfer.

"22 ribu won." jawab sang ibunda lalu menyerahkan ponselnya untuk meng scan .

"sudah masuk. terimakasih telah membeli, semoga kue nya enak." ucap sang Ibunda lalu menarik ku untuk keluar.

kita pun keluar dengan gerbang yang dibukakan oleh security.

"bun— gak jadi."

"aneh kamu."

"hehe."

✦✧✦✧✦

pada keesokan harinya, dan seperti yang dijelaskan di chapter sebelumnya bahwa Wonyoung dan ibundanya akan pergi menuju rumah Bunda Jennie.

Wonyoung pun terbangun karena handphonenya yang tiba-tiba berbunyi menandakan bahwa ada telepon masuk. ia pun mengambil handphonenya yang berada di atas nakas. dan tanpa melihat nama kontak itu, ia langsung mengangkatnya.

"halo." ucapnya dengan suara serak dan tampan, tidak, suara serak dan rendah miliknya.

"jadi? inginku jemput atau inginku lamar?." jawab sang penelepon.

Wonyoung pun melihat nama kontaknya dan beralih melihat jam. "sebentar, aku barusaja bangun."

"tidak peduli, 15 menit lagi aku sampai." ucapnya lalu memutuskan panggilan itu dengan sepihak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Director as My Boyfriend   ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang