-PROLOG-

503 385 96
                                    

Awal diriku di pertemukan dengan kamu?

Di hari pertama aku masuk masa putih abu-abu, aku di pertemukan dengan sosok pria. Dia merupakan osis di sekolah tersebut.

Setelah diriku melihatmu, kurasa perasaan ini tidak dapat di bohongi. Aku pun mulai mencari tahu tentangmu. Mulai dari namamu, bahkan aku mencari tahu akun sosial media kamu. Usahaku tidak berakhir begitu saja, aku mendapatkan akunmu, dan ternyata kamu follback akunku.

Aku sempat mengira bahwa kamu tidak akan me-notice diriku. Sejak saat itu aku makin menginginkan dirimu, diam-diam aku mengambil gambar dari kejauhan. Selain itu, aku sering melihatmu. Bahkan setiap di keramaian aku selalu berharap bahwa di sana ada dirimu. Namun terkadang setiap melihatmu, batinku selalu berkata "sepertinya tidak mungkin jika aku bisa dekat denganmu".

Tanpa aku sadar ternyata kita sering eye contact, aku makin merasa ada yang berbeda dari tatapan dirimu.

Seusai masa pengenalan lingkungan sekolah, aku kecewa dengan perasaan tidak mau masa ini berakhir begitu saja. i'm so sad, what if i can't see you again? because we're different class. but it's okay.

Setelah aku tahu, ternyata kelas kita berdekatan. Aku makin kagum setiap kali melihat dirinya, walau hanya dari kecilnya jendela kelas.

***

Aku selalu di hantui dengan rasa penasaranku. Aku pun mulai mencoba memulai interaksi denganmu lewat Direct Message, aku berpura-pura untuk bertanya soal ekstrakurikuler apa saja yang ada di sekolah tersebut. Apakah pesan dari aku akan di abaikan? dan ternyata tidak, kamu membalas pesan yang aku kirimkan. Akan tetapi, saat aku mendengar kabar dari temanmu bahwa kamu di rawat karena terkena tipes, aku kembali mengirimkan pesan kepadamu. Namun ternyata, kali ini pesanku terabaikan. Aku pun unsend chat tersebut.

Sejak saat itu, aku hanya melihatmu dari kejauhan. Aku tidak pernah berharap lebih dari dirimu, aku dan kamu hanya sebatas kakak dan adik kelas saja.

Apakah rasa ini akan terus berlanjut hingga kau bersama denganku? Atau hanya diriku yang menyukaimu dirimu secara mandiri?

***

Sekian prolog dari cerita RIZHANDRA.
Sampai bertemu di next chapter!!

RIZHANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang