[5] Interaksi antar kita

125 97 105
                                    

"Benua yang paling dingin itu, benua antarkita."

***

Sudah cukup satu bulan lebih aku menganggumi dirimu wahai Rizhandra Antaniogara. Selama itu kita hanya sering eye contact, kantin selalu menjadi pertemuan titik tengah kita.

Aku ingin memulai interaksi lainnya. Aku membuka akun instagramku dan membuka Direct Message pada akun @Rzhndraa_ kemudian aku mengetik satu persatu kata.

Benar saat itu adalah pemilihan kegiatan ekstrakurikuler apa yang akan di ikuti, karena pada saat penampilan demo ekskul itu hanya beberapa saja yang di tampilkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar saat itu adalah pemilihan kegiatan ekstrakurikuler apa yang akan di ikuti, karena pada saat penampilan demo ekskul itu hanya beberapa saja yang di tampilkan.

Pesan yang di balas olehnya sangat singkat dan lumayan dapat di pahami. Ternyata memang benar sifat cuek dan dinginnya ini sangat akurat.

Kemudian sejak saat itu, aku dengannya kembali berinteraksi seperti biasa. Aku melihatmu lewat kaca jendela kelas, aku mengikuti atau menemui kamu di kantin, bahkan terkadang aku hanya berpura-pura untuk cuci tangan di depan kelas hanya untuk melihat dirimu Rizhandra Antaniogara.

***

15 Agustus 2022
Pada hari ini di informasikan bahwa akan ada lomba untuk memperingati 17 Agustus nanti. Banyak lomba yang di selenggarakan oleh sekolahku.

Ada satu hal yang spesial pada acara ini, yaitu sekolahku pertama kalinya mengadakan mention and confess atau yang di singkat dengan menfess. Aku pun tidak mau melewatkan kesempatan ini. Aku ambil kertas dengan pulpen yang telah di sediakan. Lalu, aku menorehkan tinta hitam ke kertas kosong ini.

Selanjutnya aku kembali mengikuti acara lomba, dan yang pastinya aku mengikuti salah satu lomba yang ada.

Saat di lapangan aku sedang melihat anak lain mengikuti lomba, ku liat dirimu di ujung sana. Ku tatap paras indahmu dari kejauhan, "andai saja kau bisa dekat denganku."

Tidak sengaja pandang mata ini saling bertemu, "eye contact aja terus setiap hari," bisikan hati kecilku. Namun, aku tidak mau mengakui sepenuhnya bahwa tadi kita saling pandang, bisa saja dia melihat ke arah lain yang mungkin pas dengan arahku.

Aku mengikuti lomba estafet sarung, di mana kita harus berpegangan tangan dan tidak boleh terlepas, kemudian sarung itu di berikan dari orang pertama hingga orang terakhir. Kebetulan ini hanya tiga orang saja, dan yang paling cepat sampai di orang terakhir itu yang akan di lanjut ke final.

Pada saat akan memulai lomba, anak osis memberitahukan kembali peraturan yang boleh dan tidaknya saat lomba di mulai. Lagi dan lagi Rizhandra dan teman lainnya yang memberikan instruksi ini. Aku melihat Rizhandra dan tidak tahu mengapa dia tersenyum tipis yang terlihat dari sudut bibirnya.

RIZHANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang