[ 07 ]. Bunda?

23 7 0
                                    

Buih mengayuh sepedanya dengan cepat. Ini adalah pertama kalinya ia terlambat pergi ke sekolah.

Dari kejauhan ia bisa melihat seorang satpam tengah menutup gerbang sekolah. Melihat itu, Buih pun langsung menambah kecepatan sepedanya.

Beruntung sebelum gerbang itu tertutup rapat, Buih sampai tepat didepan sekolahnya.

"Pak jangan ditutup, saya mau masuk!"

"Tumben terlambat? biasanya kamu selalu datang awal," Ucap satpam itu sembari membukakan gerbang untuk Buih.

"Iya nih pak tadi ada urusan sedikit."

"Ya sudah cepat masuk!"

"Terimakasih pak."

Buih segera mengayuh sepedanya masuk menuju parkiran sekolah.

Setelah memarkirkan sepedanya itu, Buih berlari disepanjang koridor melewati setiap kelas.

Ketika ia sampai dikelasnya, ternyata guru yang mengajar belum datang. Buih menghembuskan nafasnya lega.

Ia berjalan menuju meja nya, dan duduk di kursinya. Tapi saat sedang ia menunduk untuk melihat isi laci meja, di dalam sana terlihat banyak sampah yang menumpuk.

Buih tau ini semua pasti ulah teman-temannya.

Dengan sabar, ia mengambil semua sampah di laci itu dan berjalan ke luar untuk membuangnya.

Ia pun kembali kembali ke mejanya. Dan ketika ia baru saja mendaratkan bokongnya di kursi, tiba-tiba ada seorang temannya yang menghampiri nya.

"Tugas fisika lo udah selesai?"

"Udah..." Jawab Buih pelan.

"Gue liat."

Buih tak langsung menjawab. Ia hanya terdiam seraya menundukkan kepalanya.

Hingga suara gebrakan meja membuat Buih langsung terperanjat kaget.

BRAKK

"Cepetan kasih, atau gue habisin lo?!"

Temannya itu menatap Buih dengan tajam, membuat nyali Buih menciut. Ia langsung membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah buku.

Buih memberikan bukunya pada temannya dengan tangan gemetar. Ia kembali menunduk tak berani menatap lawan bicaranya.

Temannya menerima buku itu seraya tersenyum puas.

"Gini kek dari tadi, lama banget ngasih doang. Jangan pelit pelit lain kali." Temannya itu menepuk bahu Buih dua kali, lalu pergi dari hadapannya.

Melihat temannya pergi, Buih hanya menghembuskan nafasnya.

Beberapa menit kemudian, temannya itu kembali lagi dan melempar buku Buih ke mejanya.

"Thanks."

Setelah temannya itu sudah kembali ke tempat duduknya, Buih pun membuka buku yang tadi dipinjamkan. Ketika ia membuka lembaran paling akhir, disana ada banyak coretan dan tulisan. Tentu bukan Buih yang melakukannya, bahkan sebelumnya coretan itu tidak ada disana.

Buih tau pasti teman yang tadi meminjam buku nya lah yang sengaja melakukannya. Tak apa, ia sudah terbiasa diperlakukan seperti ini.

🌧🌧🌧


Karang tengah berada di ruang UKS bersama Arumi.

Sesuai janjinya kemarin, Arumi membawa Karang ke UKS untuk mengobati lukanya.

KARBU | You And The Rain That DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang