+

29 3 0
                                    

Suara deru gesekan rantai besi yang ditarik keatas. Seorang gadis tergeletak diantara tumpukan kotak-kotak yang ada. Mata gadis itu perlahan mulai terbuka, telinganya mendengar suara alarm yang terdengar samar. Perlahan dirinya mulai bangkit memulihkan kesadarannya. Kepalanya berdenyut sakit seakan baru dilempar dengan batu. Netra biru- nya melihat kesekeliling.

'BAM!'

Suara tabrakan keras. Dirinya sedikit terhempas, perlahan sesuatu terbuka dari atas. Gadis itu melihat keatas, langit biru dengan awan abu abu dan sinar matahari yang menyilaukan matanya. Terdengar langkah beberapa orang mendekat kearahnya. Tiga orang mendekat dan melihatnya dari atas. Gadis itu tidak dapat melihat jelas ketiga orang tersebut.

"Perempuan?"

"Mungkin untuk kita berkembang biak." Balas salah satu dari mereka dan kepala orang itu langsung dipukul oleh dua orang lainnya.

"Sebaiknya kita angkat dia."

Salah satu orang turun. Gadis itu sedikit menjauh kala seorang lelaki dengan rambut Blonde mendekat kearahnya.

"Santai greenie kau aman." Ucapnya sambil mengulurkan tangan dan mendekat. Gadis itu ragu-ragu mengulurkan tangannya. Lelaki Blonde itu membantu gadis didepannya berdiri.

"Dimana?"

"Kau akan tahu tapi kita harus keluar darisini terlebih dahulu."

Mereka berdua keluar. Gadis itu memperhatikan sekitarnya. Tembok batu tinggi mengelilingi mereka dengan tumbuhan menjalar yang hampir menyentuh puncak. Tanah hijau luas dengan pepohonan yang tumbuh di sudut. Beberapa bangunan dan diantaranya hampir setengah jadi.

"Selamat datang di Glade," Seorang pria dengan kulit hitam menyambutnya. "Aku Alby pemimpin disini."

Satu lagi laki-laki tinggi dengan rambut hitam dan kulitnya agak kecoklatan datang menjabat tangannya. "Dan aku George, apa kamu penyayang binatang?"

"Diam George dia tidak akan mencium hewan sepertimu," kata si rambut Blonde. "Aku Newt."

"Bagaimana bisa dan siapa aku?" Dirinya berusaha mengingat apa yang sebenarnya terjadi. Kosong, ingatan miliknya terasa dikunci sehingga dirinya tidak mengingat apapun.

"Kau akan mengingat namamu nanti. Kami mengalami hal yang sama sepertimu. Newt akan mengajak mu berkeliling Glade." Kata Alby.

"come on green beans." Ajak Newt. Dia ragu untuk mengikuti Newt. Alby menepuk pundaknya seolah mengatakan ikuti saja kau aman. Dengan langkah ragu dia mulai menyusul Newt.

"Tempat yang kau pijak ini disebut Glade dan yang mengelilingi Glade," tunjuk Newt kearah tembok besar mengelilingi mereka. "Disebut labirin." Gadis itu tidak fokus dengan apa yang dijelaskan dia berjalan penuh rasa ingin tahu kearah labirin.

Newt merasa aneh saat tidak respon dari lawan bicaranya saat dia berbicara. "Tidak." Gumamnya saat melihat gadis itu berada dekat dengan pintu labirin. Dengan cepat Newt berlari menyusulnya sebelum lebih dekat gadis itu berjalan masuk kedalam labirin.

Di sisi lain, dirinya merasa penasaran dengan labirin. Hembusan angin dan suara raungan dari dalam labirin terdengar.

-Hap.

Tangannya ditarik oleh seseorang menjauh dan membuatnya hampir terjatuh. "Apa kau tidak mendengar yang kubicarakan Greenie!?" Cengkraman tangan Newt sedikit kuat. Dengan santai dirinya menggeleng.

Newt melepaskan genggaman tangannya lalu mengusap kasar wajahnya sembari menghela nafas. "Jadi Greenie tetap disampingku. Kita akan melanjutkan tur dan bersikap seolah kau tidak pernah mendekat kearah labirin. Mengerti?" Suara Newt berubah menjadi lembut.

"Apa yang ada didalam sana?" Tunjuknya kearah pintu masuk labirin.

"Griever." Balas Newt.

Tur berjalan dengan lancar, walau dirinya sempat tersandung akar pohon saat melintasi pohon besar dengan daun rindang.




















































:> gak pandai bikin prolog

she was the first Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang