Prolog

89 25 22
                                    

❇️


Aku suka menghabiskan sepuluh menit pertama hanya untuk menatap tanpa harus banyak kata yang terucap. Menit berikutnya di habiskan dengan belasan cerita yang sudah aku simpan sepekan lamanya.

Lalu aku tersenyum, berkhayal kau bercerita tentang seekor kera yang membodohi kawanan buaya, atau tentang pohon jati yang katamu sering merintih saat menggugurkan daunnya.

Aku suka mendengar itu semua, tentang padatnya lalu lintas, atau tentang rekan kerja yang acap kali bertindak semena-mena.

Aku masih suka dan ingin mengar ceritamu meski perlahan mulai terbata-bata. Aku, pun masih tetap jatuh cinta dengan suara tawamu, meski sering sesak napasnya.

Aku suka mendengar semuanya saat kau berbicara—diam pun, tetap sama sukanya.

Aku masih suka di sini, denganmu, sampai nanti, sampai puluhan tahun lagi. Bersamamu, sayang, biarpun tidak abadi, paling tidak aku dicintai. Paling tidak ada yang bisa dibagi, ada yang bisa diingat sampai mati.


~ See You Again! Sampai berjumpa di surga nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ See You Again! Sampai berjumpa di surga nanti.

Kepala Yang Di Mahkotai Kata SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang