Selama berpacaran, Leo dan Chelsea tidak terlalu mengumbar kemesraan. Bukan karena Leo tidak suka, tapi karena Chelsea yang meminta Leo agar memberi jarak. Pertemuan mereka sebenarnya terjadi jauh setelah Leo mengenal Zayyan. Dan untuk pertemanan itu Chelsea tidak pernah ikut campur. Pun ketika Leo dan Zayyan ada masalah.
Tidak pernah membatasi kedekatan mereka dengan alasan kencan dan semacamnya. Chelsea hanya perlu Leo menyadari dan mengakui keberadaan nya. Ya meski, kalau sedang tampil Chelsea lebih memilih tidak mau diakui.
"Yuk! ikut aku mau ketemu Zayyan. Sebentar kok, habis itu aku mau ajak kamu main ke rumah."
"Tapi aku ada janji, Leo. Sendiri aja ya? biar enak ngobrolnya sama kak Zayyan. Pasti masalah kerja kan?"
"Pokoknya harus ikut, nggak ada penolakan. Atau... ," Leo memutar otaknya agar Chelsea mau ikut.
"Atau apa?" Chelsea menyipitkan matanya, curiga. Pasti ada saja yang dipikirkan oleh Leo.
"Gini, kamu bawa saja si pembuat onar," Ucap Leo.
"Namanya Dami! jangan gitu ah!" Protes Chelsea.
"Iya, si Dami."
......
"Ikut aku sebentar ke toko buku mau, ya! Sebentar aja."
Dami nggak bisa, kakaknya sudah membuatkannya makanan di rumah dan sedang menunggu nya makan bersama.
"Lain kali ya, Chel maaf. Aku nggak bisa buat hari ini. Lain hari aku pasti ikut."
Nggak bisa, Dami harus ikut pikir Chelsea. Kalau dikasih tahu ada Zayyan, Dami pasti mau ikut tapi nanti malah nggak jadi kejutan dong?
"Kalau pukul tiga gimana? nanti aku jemput di rumah kamu," Bujuk Chelsea.
Dami melihat jam tangan nya. Masih ada waktu sekitar satu jam setengah. Kalau cuma makan sama siap-siap, ok lah pikirnya.
"Ok,"
Akhirnya Chelsea bisa bernafas lega. Yes! Pertemuan pertama Zayyan dengan Dami akan dimulai.
"Dami, ikut."
Send
Jadi niatnya nanti Chelsea mau ke toko buku yang biasa dia kunjungi bersama Dami. Dan disebelah toko buku itu ada cafe yang enak untuk dijadikan tempat nongkrong. Nah, nanti Leo mau ajak Zayyan ketemu nya di sana. Seperti ala-ala drama, Chelsea dan Dami nggak sengaja melihat mereka di sana dan jadilah nongkrong bareng.
Sekitar pukul 2 lewat 45 menit, Leo dan Zayyan sudah sampai di Cafe.
"Lu tahu nggak Leo, gue aneh banget tahu nggak sih nongkrong pakek pakaian rapih bener kaya gini."
"Kita nih calon bintang Zay, jadi harus dibiasakan berpenampilan rapih," Seribu alasan Leo.
Sabar ya Zay, temen kamu memang agak banyak akalnya. Alias tukang ngibul.
"Kenapa lu gak bawa pacar lu aja sih? kasian dia, nggak pernah lu ajak pacaran di luar."
Zayyan emang calon pacar tauladan, tapi sayangnya belum punya pacar. Padahal ganteng, bapaknya kepala sekolah lagi.
"Udah ada janji sama temannya," Ucap Leo. Dia menatap Zayyan dengan senyum penuh arti. Dalam hatinya mengatakan kalau sebentar lagi Leo akan melihat reaksi seorang Zayyan kalau di depan cewek cantik seperti Dami.
Obrolan santai mengalir begitu saja ditemani minuman dingin.
Tiba-tiba...
"Loh! Beb!" Leo pura-pura kaget begitu melihat Chelsea baru keluar dari toko buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku I dol
FanfictionMenjadi seorang K pop I dol adalah impian Leo sejak lama. Meskipun tidak didukung oleh orangtuanya, tekadnya masih kuat. Dengan penghasilan yang tidak seberapa, dia terus mengasah kemampuan menari dan menyanyi nya. Semakin hari, dia semakin jauh dar...