Kata orang, hidup selalu ada ujiannya. Ada yang bilang... kaya bisa membuat kita bahagia. Tapi sebenarnya tidak. Kaya tidak menjamin hidup kita tenang dan damai. Ada saja ujiannya, kalau tidak masalah harta, anak, kesehatan, dan apapun yang bisa membuat hidup terasa tidak lengkap. Padahal... semuanya akan baik-baik saja, asal kita bersyukur.
.....
Gebi sedang menenangkan suaminya yang baru saja marah besar kepada Leo, anak semata wayangnya. Sudah dua kali dalam sebulan ini, pihak sekolah menghubungi hanya karena Leo sering bolos sekolah. Padahal, tidak lama lagi kelulusan SMP. Pak Bayu, ayah Leo tidak tahu akan jadi apa anak satu-satunya itu kalau seperti itu terus. Semakin dimarah, semakin menjadi tingkahnya.
"Mama lihat sendiri kan? itu anak bolos saja kerjanya. Setiap hari kerjanya nari saja, emang apa yang bisa diharapkan kalau jadi penari? Nanti kalau sudah tua, nari sudah tidak laku lagi."
"Sabar Pa... " Gebi mengusap lengan suaminya.
"Kemarin, teman Papa cerita kalau dia lihat Leo, lagi nyanyi di Cafe bareng temannya. Nggak habis pikir Papa, apa sih yang dicari anak itu! bikin Papa malu saja," Ucap Bayu menggebu-gebu.
Orangtua memang selalu memikirkan masa depan anaknya, terlebih kalau itu anak satu-satunya. Tapi orangtua terkadang tidak menyadari, jika setiap jalan hidup seorang anak itu berbeda. Tidak melulu kesuksesan yang seperti orangtua pikirkan yang membuat hidup anaknya bahagia.
Gebi pun sebenarnya juga merasa cemas, tapi caranya tidak se keras suaminya. Pernah suatu hari dia cabuti poster-poster Idol KPop di kamar putranya, dia pikir anaknya akan berhenti atau setidaknya berpikir untuk menyerah. Tapi ketika akibatnya Leo dua hari tidak pulang ke rumah, dia mengubah caranya.
Gebi lebih kepada mencari tahu apa itu Idol KPop, apa yang bisa dia jadikan alasan untuk membuat Leo berhenti. Salah satunya adalah, banyaknya Idol KPop yang memilih bunuh diri. Katanya jadi Idol itu hebat, enak, kenapa mereka lebih memilih bunuh diri? pernah dia tanyakan kepada putranya, tentang itu.
Dan jawaban Leo sangat tidak terduga.
"Sesulit apapun aku nggak akan bunuh diri Ma. Karena aku nggak tega ninggalin Mama sendirian. Kalau aku udah nggak kuat, aku bakalan berhenti Ma. Jadi, tolong beri Leo kesempatan sekali saja."
Foto-foto Idol terjejer rapi di beberapa sudut kamar Leo. Salah satunya ada RM BTS. Leo sangat ingin menapaki jalan yang sama dengan mereka. Tidak ada hal lain dipikiran Leo. Kapan impiannya bisa terwujud? orangtua nya saja tidak merestui. Apalagi orang lain, yang tidak mengenalnya.
Leo merenung di balik jendela kamarnya. Sudah dua tahun dia berusaha. Setiap hari, setiap menit dan detiknya dia hanya berusaha merubah diri. Apa yang salah dengan caranya?
Kata Zayyan, teman yang ditemuinya tahun lalu itu, hidup memang penuh dengan perjuangan. Kalau gampang diraih, tidak ada sensasinya.
Leo baru ingat kalau dia ada janji dengan Zayyan, untuk main ke rumahnya. Untuk keluar rumah saja Leo harus mikir alasan agar diperbolehkan.
"Mau kemana Leo?" Tanya sang Mama, begitu Leo sampai di ruang santai milik keluarganya.
"Mau belajar kelompok, di rumah Aldi teman sekelas Leo."
"Beneran?" Tanya Gebi, masih curiga.
"Kalau nggak percaya, mama check aja nih tas Leo. Atau nggak, mama ikut Leo sekarang."
Leo memang pergi belajar kelompok, karena mulai sekarang dia bertekad tidak akan berbohong kepada orangtuanya. Tapi setelah itu, beda cerita. Dia akan tetap pergi bertemu Zayyan.
Teman satu-satunya yang mengerti Leo hanyalah Zayyan. Karena impian mereka sama, begitupun masalah yang mereka hadapi pun sama.
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku I dol
أدب الهواةMenjadi seorang K pop I dol adalah impian Leo sejak lama. Meskipun tidak didukung oleh orangtuanya, tekadnya masih kuat. Dengan penghasilan yang tidak seberapa, dia terus mengasah kemampuan menari dan menyanyi nya. Semakin hari, dia semakin jauh dar...