Gawin menghabiskan hari liburnya untuk berolahraga pagi.
Kini ia sudah bersiap dengan seragam Jersey dan celana pendek selutut, dipadukan dengan kaos kaki hitam sepanjang betis dan airpods yang menemaninya selama joging.
Gawin berlari-lari kecil melewati taman kota, yang tampak cukup ramai meskipun hari ini adalah hari Sabtu. Biasanya taman lebih ramai ketika hari Minggu, mungkin saja sedang ada event atau acara tertentu yang membuat banyak pengunjung nya.
Setelah berlari-lari cukup lama, Gawin mengistirahatkan tubuhnya disebuah bangku taman yang ada dipinggir jalan.
Gawin berisitirahat sebentar disana sembari meneguk air mineral yang ia bawa dari rumah. Ia melepas airpods nya dan memasukannya kembali kedalam wadahnya.
Setelah dirasa cukup beristirahat, Gawin kembali meneruskan joging paginya mengitari kota Bangkok yang sangat padat setiap harinya.
"Hai, sobat!"
Gawin menghentikan langkahnya. Ia menoleh kesamping dan mendapati sahabatnya––Dunk—sedang berolahraga bersama kekasihnya.
"Kau sedang Joging?" tanya Gawin heran melihat Dunk yang tak biasanya mau berolahraga.
Setaunya sahabatnya itu lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama kasur kesayangannya selama hari libur dibandingkan berolahraga yang tentunya akan menguras tenaga banyak.
"Hehe...Joong mengajakku joging." Dunk tersenyum lebar.
"Dengan imbalan seblak dan ice cream tentunya." imbuh Dunk sembari tersenyum polos.
Gawin tidak heran lagi. Ia melanjutkan larinya disusul Joong dan Dunk disampingnya yang ikut berlari bersama.
"Win, bagaimana kalau kita makan seblak di tempat biasa aku makan? Joong berjanji akan mentraktir!" Tawar Dunk dengan ceria. Sedangkan Joong hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekasihnya.
"Aku sedang menjaga pola makanku, Dunk. Mungkin kau saja yang makan." tolak Gawin dengan halus.
"Ayolaaaaah Win...kau bisa memesan apapun yang kau mau! Joong akan membayarnya nanti," ucap Dunk lagi.
Dalam hati Joong hanya bisa meratapi nasibnya karena memiliki kekasih yang begitu manja dan hobi makan.
Susah payah ia membujuk Dunk untuk berolahraga agar sehat, namun kekasih cantiknya itu selalu memikirkan makanan sementara mereka baru berlari kurang dari 30 menit."Aku tidak mau mengganggu kalian." lirih Gawin agar tidak didengar oleh sahabatnya itu.
"Ayoooo, kau tidak kasihan padaku? Lihat ini! Perutku terasa mengempis karena belum diberi makan sejak dua jam yang lalu! Cacing-cacing diperutku seperti berdemo dan bersorak meminta makanan." Keluh Dunk sembari menunjuk perut langsingnya.
"Ayolah Win!" Dunk menarik-narik tangan Gawin membuat Gawin tidak bisa berlari. Kini Gawin hanya bisa menghela nafas kecil dan berjalan dengan santai.
"Ayo, ya? Gawin kan sahabatku yang baik, tampan, dan baik hati. Mana mungkin tega membiarkan sahabatnya ini kelaparan dan makan sendirian." Dunk mengerucutkan bibirnya karena Gawin terus mengabaikannya.
Joong yang daritadi diam kini merasa risih karena kekasihnya terus merengek tanpa henti.
"Iyakan saja, Win. Kau tau seperti apa dia jika merajuk." ucap Joong pada akhirnya karena lelah dengan rengekan Dunk.
Gawin ingat ketika Dunk meminta untuk ditemani makan ice cream di truk ice keliling bulan lalu. Gawin menolaknya karena sibuk dengan tugas kuliahnya yang harus selesai hari itu juga. Namun Dunk malah merajuk dan akhirnya tidur di aspal sambil kayang, Dunk tidak hanya kayang tapi ia juga melakukan gaya pesawat terbang, roll depan, dan juga roll belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BOY || JOSSGAWIN
FanfictionKarena kecerobohan Gawin yang mabuk karena putus cinta, ia hampir kehilangan keperawanannya dengan seorang pria yang tidak ia kenal malam itu. Pria itu, pria yang sangat gila menurut Gawin. Mereka tidak saling mengenal namun pria itu terus mengejar...