Chapter 3

5K 126 3
                                    

Pagi yang cerah, hari ini adalah hari Minggu. Dimana para kaum hawa ataupun adam malas untuk melakukan kegiatan mereka masing masing, ingin tidur di kasur sampai sore, itu lah keinginan semua orang kan?
Begitu juga dengan Theo.

Sebenarnya ia belum bangun, tetapi saat jam 05.40 tadi, ia dibangun kan dengan suara berisik angkasa.

Flashback jam 05.40

"DADDY, BANUN!"

"IHHH, DADDYYY, BANUN NDAA?! KALO NDA BANUN NATI ACA MALAH!" (Ihhh, daddyyy, bangun nda?! Kalo nda bangun nanti asa marah!)

"Woii ann cingg!!!"

Setelah mendengar kalimat yang terlontarkan dari mulut angkasa, Theo langsung bangun dari tidurnya.

"NGOMONG APA TADI?!"

"E-eh, d-daddy Banun"

Banun= bangun.

"Kenapa kalo Daddy bangun hm?"

"E-engga!"

"Siapa yang ajarin kamu ngomong gitu?!"
Tanya Theo.

"Hiks, hiks Daddy ko malah cihh"
(Hiks, hiks Daddy kok marah sihh)

"Ya emang kenapa kalo gue marah?"

Kalau Theo memakai kata lo-gue, berarti dia sedang marah besar.

"Hnnn hiks, Daddy maapin acaa, iya hiks, aca calah"

"Aca canci nda ulang in lagi hiks"

"Janji ya?"

"I- hiks iya"

"Yaudah sini peluk"

Angkasa dengan wajah menangis nya menghampiri Theo dan langsung memeluknya dengan erat.

"Hiks, maapin aca Daddy"

"Iya, maafin Daddy juga tadi udah bentak asa"

"Humm, aca maapin Daddy"

Flashback end.

"Yaudah ayo mandi" ajak Theo

"Umm! Ayoo, wiuuuuu wiuu" ucap angkasa dengan antusias.

Akhirnya mereka pun mandi bersama.
Setelah mandi, mereka menuju ke meja makan untuk makan pagi.
Skip selesai makan.

Mereka berdua sedang berada di mall sekarang, dan sekarang angkasa sedang memilih permen kapas atau gulali berbentuk. Sebenarnya Theo sudah melarang angkasa untuk membeli itu, takut giginya sakit.

"Udah milihnya?" Tanya theo pada Angkasa yang sedari tdi memilih.

"Humm, cudah"

"Aca pilih yang ituuh, uwidwold!"
Ucap nya dgn antusias.

"Hah? Apa"

"Ituuu loo daddyy, maca nda ngelti cih"

"Iya asa, kamu bilang nya gak jelas, yang mana?"

"Ihhh, yang idungna gedeeee, itu looo"
"Telus telus yang walna gley"

"Hah? Ohhh Squidward?"

"Nahhh, iya dadd"

Setelah mendapatkan gulali yang angkasa mau, mereka pun pulang, saat di tengah jalan, angkasa mengadu gigi nya sakit. Bahkan ia menangis dengan kencang.

"Hiks, Daddy gi gi aca cakitt"

"Kan udah Daddy bilang, jangan beli itu. Nanti giginya sakit, kamu ngeyel tetep beli"

"Hiks cakitt"
Lirihnya

"Reval, kita ke apotek dulu"

"Baik tuan"

---

>>>

Making Love With Daddy? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang