Part 7

19 1 0
                                    

Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang besaran, struktur, bangun ruang, dan perubahan-perubahan pada suatu bilangan. sebagian siswa menyebut matematika sebagai pelajaran tersulit begitupun dengan penilaianku. tetapi berbanding terbalik dengan penilaian Firman, ia sangat menyukai pelajaran tersebut. Ia menilai Matematika adalah pelajaran yang menyenangkan dan penuh tantangan karena baginya Matematika bagaikan gym untuk otak. Saat mengerjakan soal matematika, dapat melatih kemampuan berpikir logis, analitis, dan memecahkan masalah. Saking ia menyukai pelajaran tersebut nilainya selalu bagus.

" Ada yang lagi kebingungan nih. sini aku ajarin. pacarmu ini kan jago matematikanya." ucap Firman memuji dirinya sendiri, dan seakan dia bisa membaca ekspresi wajahku yang sedang kebingungan mengisi soal pertanyaan.

di sela-sela keseriusan Firman mengajariku, tiba-tiba dia berkata.

" Sha, Aku mungkin bukan integral yang dapat menentukan luas daerah, fungsi, dan volume. Karena aku nggak pernah tahu sudah sebarapa luas colume cintaku sama kamu." ucap Firman dengan nada gombalnya yang berhasil mencairkan suasana keseriusan Kami.

" Bisa-bisanya Kamu lagi serius malah ngegombal." Protesku sambil mencubit perut Firman dan yang ku cubit hanya tertawa kecil.

1 jam telah berlalu menandakan pelajaran Matematika telah usai. setelah melalui pelajaran yang nguras pikiran akhirnya yang ditunggu-tunggu oleh Shasa dan teman-temannya tiba apalagi kalau bukan jam Istirahat. Alarm jam istirahat berbunyi kebanyakan murid berhamburan keluar kelas ada yang menuju kantin, tetapi ada juga yang tetap memilih bertahan di kelas. Mereka yang memilih bertahan di kelas sebab membawa bekal makanan dari rumah. tetapi justru aku memilih mengajak Firman ke rooftop sekolah.

🍃🍃🍃

Hembusan angin yang sejuk di rooftop membuat kenyamanan tersendiri buat Aku dan Firman. Suasana di rooftop saat ini hanya ada Kami berdua.

" Sha, ternyata di sini sejuk enak suasananya. aku engga pernah ke sini sebelumnya." ucap Firman.

tanpa ku sadari hembusan angin membuat rambutku berantakan dan dengan penuh perhatian Firman merapikan rambutku.

" Aduh, kenapa si Firman selalu bikin jantungku sulit terkontrol. deg-deg parah setiap dia physical touch begini."  seruku dalam hati sambil melihat Firman yang berdiri tepat di sampingku.

" Malah ngelamun. Kenapa terkesima ya sama wajah ganteng Aku?" ledek Firman memecah lamunanku dan aku hanya membalasnya dengan senyuman.

" Sayang, turun yuk! nanti kalo bel masuk engga kedengeran lagi" lanjut Firman.

"Iya yuk turun" jawabku. tanpa aba-aba Firman menggandeng tanganku sembari menuruni anak tangga.

Dan benar sekali tidak berapa lama bel berakhirnya jam istirahat berbunyi dan pelajaran selanjutnya pun berlanjut.

Cinta Segitiga di PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang