016

5 1 0
                                    




📖📖📖📖📖

16

Satu persatu orang-orang keluar dari ruang meeting, setelah selesai Jena menyuruh untuk mereka kembali bekerja dan meninggalkan dirinya ravin dan maya.

"I think this is too much ma'am if you send me to replace you while you are in Indonesia, this is too hard for me to work, right"
(Saya rasa ini terlalu berlebihan bu jika saya ibu utus untuk menggantikan ibu selama ibu berada di indonesia, ini terlalu berat untuk saya kerja kan) . Ucap Amy
merasa tidak yakin jika dia bisa menjalani semua pekerjaan Jena ketika bos nya itu pergi ke Indonesia.

" I chose you not because I know you can do it, but I chose you because I believe you can do it"
(Aku memilih mu bukan karena aku tau kau bisa mengerjakan nya , tapi aku memilih mu karena aku percaya kau bisa melakukannya) .

Amy terdiam, ia sedikit terharu akan perkataan bosnya itu kepadanya, padahal yang ia tau Jena jarang mau memuji karyawan lainnya disini tapi sekarang rasanya mata ingin memeluk Jena saatbjni juga, dengan percaya diri akhirnya ia pun menerima tawaran itu.

Dimana selama Jena berada di indonesia bersama ravin mayalah yang akan meng-handle segala sesuatu yang ada di perusahaan nya.

Mau itu masalah atau pun pekerjaan yang lainnya.

" kita akan pergi besok sebelum itu aku mau menemui klien ku ada sesuatu yang ingin kami bahas sebelum aku pergi nanti agar maya mudah menyelesaikan nya "

" oke " ucap Jena menyetujui nya.

Setelah mendapatkan persetujuan ravin pergi meninggalkan Jena di ruangannya sendiri.

Jena menghela nafasnya, perasaan takut di hatinya kembali lagi menyerang, dia takut jika ia akan bertemu dengan juan nanti di sana walaupun sebenarnya dia tau jika juan saat ini berada di negeri lain.

Tapi entah mengapa ia merasa juan ada di sana maupun disini.

Berulang kali ia menyakinkan hatinya jika semua nya akan baik-baik saja tapi Jena tetap tidak bisa menghilangkan rasa takut itu.

Jena menatap layar ponsel nya terdapat gambar dirinya dan lani di layar ponsel itu.

Jena tersenyum dia sangat merindukan kakak nya itu,tanpa pikir panjang ia pun menghubungi lani.

" halo " ucapnya saat sambungan telepon itu tersambung.

" halo Jena, apa kabar "

" aku baik kak, kakak gimana baik, udah ngisi? " terdengar kekehan kecil dari seberang.

" belum masih sebulan "

" ya siapa tau kaka langsung ngisi, kak " panggil jena

" hmm.. "

"Jena rindu " lani yang mendengar nya tersenyum bahagia karena ia pun merasakan hal yang sama terhadap adik kesayangannya itu.

" suami kakak mau pergi kita bicara nanti lagi ya" jelas lani ingin menyudahi nya.

" iya kak, titip salam sama suami kakak "

" oke, by jen love you, miss you " belum Jena membalas nya sambungan telepon itu terputus.

Padahal Jena juga ingin mengatakan hal yang sama pada lani, Jena juga sengaja tidak memberitahu pada lani jika dia ingin pulang karena Jena ingin membuat mereka semua terkejut akan kepulangan nya.

˙Maaf˙  ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭  RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang