Prolog~

798 81 37
                                    

Selamat datang di sinetronku yang ketiga. Mohon sedia panadol atau panci pink Papa Seokjin jika anda sudah mulai merasakan gejala mual.
Terima kasih☺️💜

~Happy Reading~

***

Tidak ada seorang anak yang ingin lahir tanpa cinta atau dari sebuah kesalahan dari masa lalu orang tuanya. Setiap anak menginginkan kebahagiaan sempurna ketika tubuh mungilnya terlahir ke dunia.

Dia—bayi suci yang lahirnya menimbulkan isak tangis pedih sebab kondisinya yang terlalu sempurna di tengah hancurnya kapal rumah tangga orang tua. Sang ibu menangis meraung mendekap bayinya. Membubuhkan kecup hangat dengan bibir bergetar yang sayangnya tidak bisa meredakan sesak dalam dada juga tangisnya yang kian deras.

Hari-hari berat yang dilalui sang ibu selama sembilan bulan ini membuat perasaannya kacau. Bahagia, namun juga sakit di waktu bersamaan.

Akan seperti apa kehidupan bayi mungilnya ke depan?

Kisah seperti apa yang akan bayi itu lalui ke depannya?

Sang ibu menggeleng. Meski akan banyak luka, ia akan berusaha membuat bayi kecilnya bahagia dengan kedua tangannya. Sudah cukup bayi kecil ini lahir dari rahim seorang ibu penuh gores luka. Bayi ini harus mendapatkan kebahagiaannya, meski hanya memiliki dirinya sebagai seorang ibu.

Bayi kecil yang lucu ini adalah matahari terbitnya setelah mendung pekat yang enggan lenyap menutupi hidupnya. Bayi ini menyinari jiwanya yang rapuh untuk kembali berdiri tegak dan percaya kalau Sang Maha masih menyayanginya selayaknya manusia lain yang selalu didekap bahagia.

Benar. Hidupnya mungkin hancur lebur bersama dengan kapal rumah tangganya yang hancur karena sebuah karang besar di tengah lautan. Namun, ia masih bisa bertahan hidup dalam sampan kecil bersama bayi kecilnya dan menikmati sisa hidup dengan kebahagiaan baru yang harus ia ciptakan demi mataharinya tetap bersinar terang dan langitnya tetap cerah.

[•••]

Mari gumoh bersama bun:')

Sinetronnya masih tes ombak dulu~

See you💜

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang