Selamat membaca
Maaf banyak typo
-
-
-
Mobil yang di tumpangi Shani kini memasuki pekarangan rumahnya, Gavin sudah bersiap untuk turun dan menghampiri Christy. Ia sangat merindukan adik kecilnya itu. Begitu mobil berhenti Gavin langsung membuka pintu mobil dan turun berlari masuk ke dalam rumahnya.
"Dedek..." Teriak Gavin mencari Christy.
"Dedek Kitty Aban puyang." Panggil Gavin lagi.
Rumah itu tampak sangat sunyi saat ini, kemanakah Gracio dan Christy? Gavin berlari kembali menghampiri Shani yang baru saja masuk ke dalam rumah.
"Mamah, dedek tama papah Ndak ada." Adu Gavin.
"Gak ada? Mungkin papa sama adek lagi main di kamar sayang. Kita ke atas ya, Abang juga ganti bajunya dulu." Ajak Shani menggandeng tangan Gavin untuk masuk ke dalam lift dan menuju kamar mereka.
Sesampainya di lantai atas Shani langsung membukakan pintu kamar untuk Gavin, anak itu langsung masuk ke dalam kamarnya berharap Gracio dan Christy ada di dalam.
"Mamah adek bobo." Ucap Gavin melihat Christy dan Gracio berbaring di atas kasur.
Shani kemudian melirik ke arah suami dan anaknya itu, ia menggelengkan kepalanya samar lalu tersenyum saat melihat mata Christy yang bergerak-gerak.
"Ya udah Abang ganti baju dulu ya sayang biar bajunya gak kotor." Titah Shani lembut.
Gavin mengangguk patuh, dengan telaten Shani membuka satu persatu kancing seragam Gavin kemudian mengambil baju ganti untuk anak sulungnya.
"Aban bica cendili mamah." Ucap Gavin menolak bantuan Shani untuk memakaikan baju untuknya.
Shani mengangguk membiarkan Gavin untuk memakai baju sendiri, sesekali ia melirik ke atas kasur melihat Christy yang masih betah memejamkan matanya.
"Yey telesai." Ucap Gavin mengangkat kedua tangannya ke atas kepala.
"Anak mama selalu pinter, kita beli ikan yuk sayang." Ucap Shani melirik ke atas kasur.
"Tan, tu nau tan..." Sahut Christy yang langsung duduk dari tidurnya membuat Shani tertawa sedangkan Gavin terkejut.
"Kitty tidul boong ya." Ucap Gavin menatap heran adiknya.
Sedari tadi Christy dan Gracio tidak benar-benar tidur, bahkan Gracio tahu jika Gavin dan Shani sudah pulang dari sekolah, sebelum mereka masuk Gracio langsung menggendong anaknya itu untuk masuk ke dalam kamar dan menyuruh Christy untuk berpura-pura tidur, anak itu sangat pandai mau menuruti apa yang di katakan oleh Gracio.
"Masih mau pura-pura mas?" Tanya Shani terkekeh.
Gracio tidak menjawab apapun, ia hanya menampilkan deretan giginya menatap wajah Shani, lalu bersandar di headboard kasurnya.
"Huu papah boong." Ucap Gavin menatap kesal sang papa.
Gracio tidak marah, ia hanya tersenyum menatap anaknya. Christy dengan perlahan mulai turun dari atas kasur dengan di bantu Gracio.
Christy langsung berlari menghampiri Shani,"mammah..." Lirih Christy memeluk erat tubuh mamanya.
"Humm sayangnya mama." Ucap Shani membalas pelukan Christy.
"Bangun tadi, nyariin kamu sayang." Ucap Gracio.
"Kangen mama ya sayang, maaf ya tadi mama gak bilang dedek dulu." Ucap Shani lembut, tangannya mengusap lembut punggung Christy.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEMBAYUNG SENJA 2 [END]
Fanfiction"Ada yang tak tenggelam ketika senja datang, yaitu rasa."