Part 55

3.6K 445 14
                                    


Selamat membaca

Maaf banyak typo

-

-

-

Sore ini, kota Jakarta diselimuti oleh awan hitam dan gerimis mulai turun dengan perlahan. Gracio mengerucutkan bibirnya kesal karena harus mengurungkan niatnya untuk pergi ke pantai bersama dengan Shani. Padahal ia sudah rela-rela pulang lebih awal dan meninggalkan pekerjaannya demi bisa menghabiskan waktu berdua bersama dengan Shani, tapi apa boleh buat cuaca sore itu tidak mendukung mereka.

Sementara Shani, ia hanya menghela napasnya ketika melihat suaminya itu sudah seperti anak kecil yang tidak mendapat mainan.

"Mas, masih ada waktu lain kita pergi ke pantai loh." Ucap Shani lembut.

Gracio tidak menggubris ucapan istrinya itu, ia tetap fokus pada jalanan yang sudah tertutup air hujan itu.

"Besok kita pergi ya, jangan ngambek gitu dong nanti suami aku gantengnya berkurang loh." Bujuk Shani. Sungguh di dalam hati kecil Shani ia bergedik geli harus mengatakan kata-kata alay itu.

"Kan kita gatau besok masih ada waktunya atau gak." Balas Gracio yang akhirnya mau membuka suara emasnya itu.

"Ya makanya kamu jangan kerja terus dong." Kekeh Shani mencairkan suasana.

"Ck. Kamu mah..." Kesal Gracio.

Shani hanya mengerutkan keningnya, apa yang salah dari kata-katanya itu? Ntah lah sepertinya Gracio semakin tua moodnya semakin tidak beraturan.

Shani hanya bisa diam menatap jalanan yang mereka lewati, tiba-tiba saja tangan kiri Gracio terulur menggenggam tangan kanan Shani. Lihat, betapa bucinnya suaminya itu, menyetir saja ia masih bisa menyempatkan untuk menggenggam tangannya.

"Biar mood aku gak makin berantakan." Ucap Gracio menoleh ke arah Shani sekilas.

Shani menganggukkan kepalanya seraya tersenyum membiarkan apa yang Gracio lakukan. Daripada suaminya itu semakin menjadi-jadi bukan.

"Ih mas, ada mawar." Ucap Shani menunjuk sebuah toko bunga.

"Oke kita beli ya."

Gracio langsung menepikan mobilnya tepat di depan toko bunga tersebut. Ia melepaskan seat belt nya terlebih dahulu.

"Kamu tunggu di sini, biar aku aja yang masuk." Titah Gracio.

"Pake payung mas, biar gak kena hujan." Titah Shani.

"Iya sayangku, bentar ya aku beli dulu."

Gracio langsung mengambil payung yang selalu tersedia di jok belakang mobilnya, kemudian ia langsung bergegas masuk ke dalam toko tersebut membelikan istri tercintanya bunga yang ia sukai.

Beberapa saat menunggu akhirnya Gracio keluar dari dalam toko dengan membawa sebuket bunga mawar yang sangat indah untuknya.

"Ini dia bunga mawar yang cantik untuk istri aku yang paling cantik." Ucap Gracio memberikan buket bunga tersebut pada Shani.

Lihat kan betapa mudahnya mood Gracio berubah. Shani tersenyum bahagia menerima pemberian dari suaminya itu.

"Bilang apa?" Ucap Gracio

"Makasih sayang." Balas Shani dengan nada lembut.

"Akh jantungku..." Gracio langsung memegang jantungnya membuat Shani tertawa.

"Lebay ih." Kekeh Shani memukul pelan lengan suaminya itu.

Gracio juga ikut tertawa melihat tawa kebahagiaan istrinya itu, "kita pulang?"

LEMBAYUNG SENJA 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang