5

16 1 0
                                    

BAYANGAN DARI MASA LALU

Wanita itu duduk di ranjang rumah sakit, memandang Alex dan Ishaq dengan tatapan campuran antara ketakutan dan rasa syukur. Suasana di ruangan itu tegang, dan ketidakpastian terus menyelimuti pikiran mereka.

Petugas Jenkins memutuskan untuk menyudahi pertemuan itu, "Kami akan mengumpulkan bukti lebih lanjut dan menginvestigasi insiden ini lebih lanjut. Jangan mencoba kabur atau merusak bukti, karena itu dapat membuat situasi kalian semakin buruk."

Petugas Lopez, yang masih bersikap santai, menambahkan, "Tapi hei, mungkin kalian bisa mengundang kami lagi untuk sesi bercanda setelah ini selesai. Saya yakin Jenkins di sini sangat merindukan humor saya."

Setelah para petugas pergi, Ishaq menghela nafas lega, "Nampaknya kita masih punya waktu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Mereka berdua melangkah keluar dari rumah sakit dan menuju kedai kopi di Downton. Dalam perjalanan, Ishaq berbicara, "Kau tahu, ada sesuatu yang tidak beres dengan insiden ini. Wanita tadi bukan hanya korban biasa."

Alex menyimak dengan serius, "Apa yang kau maksud?"

Ishaq merenung sejenak sebelum menjawab, "Pertama, kenapa dia lari ke arah kita? Seolah-olah dia tahu kita ada di sana. Dan yang kedua, bercak darah di tubuhnya tidak sesederhana kecelakaan. Ada sesuatu yang lebih dalam."

"Kita harus menyelidiki lebih lanjut," saran Alex

Tiba di kedai kopi, mereka bertemu dengan pria seorang pria di sudut yang tenang. "Kalian datang," sambutnya, "sila duduk. Ada banyak yang harus kita bicarakan."

Alex dan Ishaaq diam sejenak. Lalu, Alex berbisik "Apa dia temanmu?"

"Ntahlah" jawab Alex
"Kau berbicara pada kami" sambung Alex

Pria itu hanya tersenyum. Lalu tanpa basa basi Pria itu memperkenalkan diri sebagai Dimitri, seorang ahli sejarah yang mencari jawaban tentang cahaya misterius dan teka-teki kuno yang terkait dengannya. "Apa yang kalian ketahui tentang '8-3-8'?" tanya Dimitri.

Ishaq dan Alex saling pandang. "Apa maksudmu? Kami tidak mengetahui apapun tentang itu. Lagipula kode apa yang kamu maksud?" tanya Alex.

Dimitri menjelaskan, "Saya mendapatkan pesan anonim yang mengindikasikan bahwa seseorang telah memecahkan kode itu. Saya rasa ini terkait dengan ramalan kuno yang dapat mengubah takdir umat manusia."

Ishaq skeptis, "Ramalan? Kau tidak percaya itu, kan?"

Dimitri tersenyum, "Sebelumnya saya juga tidak, tapi setelah menelusuri sejarah, saya yakin bahwa ada kebenaran di baliknya. Dan sekarang, cahaya yang sangat terang telah muncul kembali."

Alex bertanya, "Cahaya itu apa, sebenarnya?"

Dimitri menjawab, "Menurut catatan sejarah, cahaya itu disebut 'Cahaya Ustazade'. Selain itu, saya tidak tahu."

Alex kembali bertanya "Hei, apa kau juga tau tentang kode itu? Kami menemukan beberapa, namun kami tidak punya pengetahuan apapun tentang 8-3-8 itu.

Pria itu mempersilahkan Alex dan Ishaaq duduk terlebih dahulu. Lalu berkata "Jadi begitu, ini akan panjang. Bagaimana jika kita bertemu kembali kapan kapan. Aku akan kembali" pria itu berdiri dan pergi begitu saja

"Apa apaan, dia menyuruh kita duduk hanya untuk melihat dia pergi" Ucap Ishaaq protes terhadap kelakuan pria itu

Alex tidak mengacuhkan Ishaaq, dia masih termenung sambil melihat siluet pria itu hilang di kejauhan.

Ishaq memandang Alex dengan skeptis , "Kau masih percaya dengan dia? Ayolah, kita sudah bertemu 2 orang yang terlihat meyakinkan. Tidak ada hasil apa apa bukan?"

Alih alih menjawab pertanyaan Ishaaq, Alex malah bergumam "apa ya hubungannya dengan wanita itu, apa dia juga terlibat"

"menurutku dia telah diserang Alien yang akan menghancurkan bumi" Ucap Ishaaq meledek sambil mengambil ancang ancang untuk pergi dan meninggalkan Alex.

Sementara itu, Alex masih belum bergerak. Bahkan hingga bab ini berakhir...

A Forgotten FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang