baru saja mereka mau makan tiba-tiba saja kakak keempat Juan yakni Samudra mendobrak pintu kelas Juan dan menendang meja tempat Juan, Vano, dan Fathan makan.
"YAK!" teriak Vano memekik
sedangkan Samudra hanya menatap Juan dkk dengan tajam, lalu ia menarik pergelangan tangan Juan dengan keras, hal itu membuat sangat empu meringis kesakitan.
"a-akh k-kak sam k-kenapa kak?"
"gw mau ngomong sama juan." ucap Samudra dan menatap kedua teman Juan
setelahnya ia menarik Juan keluar dan menuju ke kamar mandi dengan memegang keras pergelangan tangan Juan.
"akh s-sakit kak" ucap Juan meringis
Samudra tak mendengarnya ia hanya diam, hingga akhirnya mereka sampai di toilet.
dan sialnya..
suasana toilet laki-laki sedang sepi..BRAKKK!
Samudra mendorong tubuh Juan yg tentu lebih kecil daripada dirinya ke salah satu bilik toilet dan mengunci pintu bilik itu.
"k-kak m-mau ngapain?"
Samudra menatap sinis adik kandungnya lalu setelahnya..
PLAK!
ia menampar pipi Juan dengan tatapan yg dingin, seolah-olah tak peduli dengan Juan.
"gw tanya, lu ga ada nganterin bekalnya Satya sama Rafa hah?" tanya nya sambil menjambak rambut Juan
"g-ga" jawab Juan dengan nada bergetar
"kenapa? kenapa ga lu anterin? hah?" tanya Samudra dan semakin menguatkan jambakannya
"J-juan lupa b-baw- akhh"
"alasan lu ga di terima" lalu ia semakin menguatkan jambakannya
"akhh a-abang hiks s-sakit"
tapi Samudra bukannya merasa iba kepada adiknya itu, justru ia malah semakin senang karna, sudah dari dulu ia membenci adik kandungnya.
"lu ga tau ya? mereka jadi jajan di kantin gara-gara lu ga bawa bekal mereka"
Samudra melepaskan jambakannya, tetapi ternyata ia belum berhenti sampai disitu..
dan..
PLAK
PLAK
PLAK
PLAK
PLAK
PLAK
PLAK
PLAK
BUGH
BUGH
dia menampar pipi mulus Juan sebanyak 8 kali dan menonjok muka Juan sebanyak 2 kali, dan itu mengakibatkan Juan menjadi mimisan. sekali lagi, bukannya merasa iba dia malah justru merasa senang ketika melihat muka babak belur Juan.
Samudra ber- smrik puas setelah melihat wajah Juan yg sudah babak belur akibatnya...
"untuk kali ini gw ga akan ngasih lu lebih dari ini, tapi gw peringatkan lagi kepada lu kalau lu ngulang kesalahan yg sama jangan harap lu bisa kabur"
dan setelahnya ia pun meninggalkan adiknya yg sudah terkulai lemas. Juan mencoba berdiri dan melihat tampilan dirinya di kaca, mungkin jam pelajaran terakhir ini ia izin tak ikut.
"seandainya Juan ga bikin eomma sama appa meninggal, mungkin Juan masih di sayang sama abang dan adek Juan" ucapnya sambil menatap dirinya di kaca
ia juga jadi mengingat perkataan-perkataan yg sering ia dengar setiap hari, kata-kata makian serta cacian sudah menjadi bekal sehari-harinya. disekolah, dirumah, dimana saja pasti ia akan mendapatkan kata-kata yg tak pantas itu. untungnya ia masih memiliki 2 sahabat yg baik kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudara(?) (hiatus wehh)
Randommenceritakan tentang seorang anak bernama Alexander Juanda Ezekiel Ganendra yg tinggal bersama 6 saudaranya tetapi ke enam saudaranya tak pernah peduli dengannya akankah Juan mendapatkan kasih sayang dari saudara nya?