Hancur

5 2 1
                                    

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh🤗

             ☘️☘️☘️Happy Reading☘️☘️☘️

Brum bruum

   Deru motor Zahra telah terdengar oleh para gengnya, semua gengnya melihat jam, kenapa terlalu cepat?

"Tumben banget pagi gini udah dateng, biasanya sekolah dulu lo," Sahut Friska. 

"Ck, gw dikeluarin dari sekolah," Ucap Zahra dengan wajah malasnya

"WHAT!? Kok bisa sih Za?" Kaget Friska. 

"Ck, gw ketahuan, kalau gw bakal ikut balapan nanti," Ucap Zahra. 

"Terus, gimana kalau bokap sama nyokap lo tau?" Ucap Friska dengan nada khawatir. 

"Nggak tau deh, gw takut Fris, gw takut bakal di masukin ke Pesantren," Melas Zahra. 

"Duh Ra, gimana dong, masa lo masuk pesantren, kan nggak asik, " Ucap Friska dengan muka cemberut. 

"Iyah terus? Gw harus gimana?" Tanya Zahra. 

"Tau ah, mendingan lo ketemu dulu deh sama Afnan."

    Zahra nampak berpikir.

Zahra kemudian, pergi dari gengnya, dan menuju Cafe, ia sudah janjian dengan pacarnya.

   Sesampainya di sana, Zahra kembali terkejut, bagaimana tidak, Zahra melihat pacarnya sedang berpelukan dengan seorang wanita.

   Zahra mendekat, dan bertepuk tangan keras.

"Waaw keren, jadi ini, kelakuan lo di belakang gw!?" Ucap Zahra. 

"ZAHRA!?" pekik Afnan. 

"Apa!? Ini yg kamu bilang kejutan? Nggak nyangka yah, gw udah setia sama lo, tapi apa balasan lo? Lo khianatin gw? Hebat yah," Uap Zahra, tak terasa air matanya meluruh begitu saja. 

"Zahra, gw bisa jelasin, gw-" 

"Udah, kalian, gw mau kita putus Afnan,"

"Tapi-"

"Semoga lo berdua bahagia, gw pergi," ucap Zahra dan pergi beserta motornya dengan kecepatan diatas rata rata

Zahra pun berhenti di sebuah jembatan, ia menangis sesegukkan di sana.

"Gw harus apa sekarang? Gw udah di keluarin dari sekolah, dan gw udah putus sama Afnan, , gw takut pulang," lirih Zahra. 

"Jangan takut Zahra, pulang gih, ceritain sejujurnya sama bokap nyokap lo," Ucap Friska di belakang Zahra. 

    Zahra menoleh, dan menyeka air matanya

"Tapi Fris, gw..." Zahra menggantung ucapannya. 

"Udah, gw yakin, apapun keputusan kedua orang tua lo, gw yakin itu terbaik buat lo, dan semisalnya kalo lo mau dimasukin pesantren, lo ubah sikap lo, jangan kayak yang lalu yah, gw sebagai teman lo, doain lo yg terbaik," Ucap Friska dan menepuk bahu Zahra. 

"Jangan sedih, mungkin ini ujian bagi lo, and, jangan lupain gw yah kalo lo udah masuk pesantren, gw pamit, bee, inget pulang dan cerita sejujurnya," Ucap Friska. 

"Makasih Fris, lo teman terbaik gw, gw bakal lakuin apa yang lo katakan," Ucap Zahra. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ustadzku Imamku Season 02Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang