Gaudi Couple

5 1 0
                                    

Barcelona bagi hanz juan bukan hanya sekedar kota di Spanyol, lebih dari itu 27 tahun lalu dia pertama kali menginjakkan kaki dikota ini untuk meneruskan pendidikan seni nya. Tidak ada satupun darah seni yang mengalir ditubuhnya, ayahnya seorang pengusaha dimana perusahaanya bergerak dibidang produksi minyak bumi sedangkan ibunya sudah tiada sejak ia lahir. Keputusannya untuk terjerumus dibidang seni sangat di tentang ayahnya, selama menyelesaikan gelar sarjananya di Indonesia dia selalu perang dingin dengan ayahnya tempat ia berkeluh kesah hanya kepada Richard abangnya dan Maurine sahabatnya sejak masa sekolah menengah.

Hanz juan bersama maurine memutuskan melanjutkan sekolah di Barcelona berdua, berbeda dengan hanz juan maurine sangat didukung penuh oleh keluarganya. Sama-sama terlahir sebagai anak bungsu di keluarga membuat sosok juan muda merasa maurine adalah adiknya begitu pun dengan maurine dia merasa juan seperti abangnya Laksamana.

Jika ada yang bilang tidak mungkin pertemanan wanita dan pria tanpa ada cinta, maka pertemanan mereka adalah bukti bahwa teori itu salah tidak pernah ada rasa menyukai satu dengan yang lain diantara mereka. Maurine sangat anti terhadap cinta-cintaan fokusnya saat itu hanya karirnya saja sama halnya dengan juan, prinsip yang ditanamkan juan luntur ketika ia bertemu dengan seorang wanita program beasiswa dijurusannya. Dia adalah Isabella.

Lamunan hanz juan tentang masa lalu buyar setelah mendengar bunyi bel apartementnya. Tak ingin membuat sang tamu menunggu ia langsung membuka kan pintu tanpa melihat siapa yang ada dibalik pintu ini. Setelah pintu terbuka matanya hampir keluar melihat siapa yang ada di hadapannya saat ini.







Bunyi rintik gerimis hujan dan angin yang berhembus cukup kencang dipagi ini, membuat siapapun yang berada disituasi ini akan sulit untuk bangkit dari tempat tidur, cuaca tak bisa ditebak dihari sebelumnya udara panas sangat mendominasi cuaca berbeda dengan hari ini. Tidak berlaku untuk wanita bernama akhir esme ini, sejak 1 jam lalu dia sudah bersiap saat ini dia hampir membuka seluruh isi kopernya karena kesulitan memilih baju.

"Kenapa ngga ada yang bagus sih"

Aubrey berdialog sendiri sudah hampir 30 menit dia berkutat dengan baju-bajunya, akhirnya dia memutuskan untuk memkai celana cargo putih dengan baju tanpa lengan berwarna senada. Tak ingin tertipu cuaca, aubrey sangat yakin jika menuju siang nanti cuaca akan kembali panas dan ia tak ingin kegerahan.

Tak ingin ada yang tertinggal, saat ini dia sudah mengemasi barang-barang yang akan ia bawa. Ketika mengambil ponselnya dia melihata ada sebuah pesan dari seorang yang akan ia temui.

"Morning, aku sudah di caffee bawah. Jangan terburu-buru take your time"

Ada sebuah gelenyar aneh saat ia membaca pesan tersebut, tak mau membuat sang tuan menunggu dia bergegas keluar dari kamar hotelnya dan menuju lobby tempat caffee yang di datangi pria itu berada.





Seusai breakfast kedua anak adam ini berjalan menuju stasiun bus yang akan mengantarkan mereka ke destinasi pertama rekomendasi dari google, yaitu salah satu taman rancangan gaudi, park guell. Harvey memarkirkan mobilnya di hotel yang aubrey tinggali, karna aubrey mengatakan ingin menaiki transportasi umum di barcelona.

Jalanan yang cukup menanjak seusai turun dari bus membuat aubrey yang notabene sangat lemah, sudah kelelahan. Sang pria menunggu dijalan yang sedikit lebih tinggi sambil menyampirkan tangan dikedua pinggangnya, dengan usil tertawa melihat sang wanita sedang mengatur napasnya.

"Ingin ketempat lain saja?" Harvey berjalan kebawah menuju aubrey

"Ti--dak... Ti---dak... Ah sial" Aubrey benar-benar kelelahan, tangannya masih setia bermukim dilututnya.

Setelah perjuangan aubrey yang panjang akhirnya mereka sampai didalam taman yang sangat luas ini, lelah aubrey sedikit hilang melihat mahakarya yang ada dihadapannya. Mereka mengelilingi beberapa spot saja, sambil sang tour guide menjelaskan apa saja yang ada di dalam park guell.

Janji Cinta di BarcelonaWhere stories live. Discover now