PBM: Aturan Huruf Kapital Part II

33 1 0
                                    

Haii, selamat malam.
Pertama, aku mau minta maaf karena baru bisa lanjutin ini lagi. Kemarin-kemarin aku sakit dan aku juga kejar ketertinggalan materi di ekosistem belajar aku a.k.a bimbel online yang aku ikutin.
Anw, aku harap di tahun baru ini, yang masih awal-awal ini, semangat kita buat belajar gak turun. Soalnya hari ini tuh menuju UTBK gelombang satu hari pertama tinggal H-110.
Justru di sekian hari yang makin singkat itu kita belajar lebih tekun, dan efektif.

Langsung aja, ya, ke materi. Hari ini kita lanjutin dari nomor sebelas.

~~~

11. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama, seperti nama bangsa, suku, bahasa, dan aksara.
Misalnya:
bahasa Jepang
suku Dayak
bahasa Sanskerta
aksara Sunda

Sedikit penjelasan, kalo nulis bangsa, bahasa, aksara, dan suku, itu cukup nama merekanya aja yang kapital, si kata aksara, bangsa, bahasa, dan suku itu gak usah kapital.
Jadi kalo nulis gini,
Aku sedang belajar bahasa Korea.
Nah cuma si Koreanya aja yang kapital, huruf b di kata bahasa jangan ikut ditulis kapital.
Namun, ada pengecualian. B di kata bahasa bisa ditulis kapital jika merujuk pada mata pelajaran. Misalnya, aku belajar Bahasa Jepang di SMA.

Sampe sini jelas, ya? Kalo ada yang masih kurang dimengerti, bisa komen saja.

12. Huruf kapital tidak digunakan pada nama bangsa, suku, bahasa, dan aksara yang berupa kata dasar turunan.

Sebelum ke contohnya, aku mau jelasin apa itu kata dasar dan kata turunan.

Apa sih kata dasar itu? Kata dasar itu kata yang belum diapa-apain. Masih murni, dan suci. Kenapa dibilang kaya gitu? Karena belum ditambahin yang aneh-aneh. Misalnya belum ditambahin imbuhan, dan pengulangan kata.
Contoh kata dasar itu, seperti matahari, awan, meja, sudah, cantik, hilang, dan lain sebagainya.

Lalu, apa yang dimaksud dengan kata turunan? Kata turunan itu kata yang sudah memiliki imbuhan, kata ulang dan digabungkan dengan kata lain.
Imbuhan itu ada banyak, ada yang di awal, akhir, dan tengah. Lalu, kata ulang juga sama, ada banyak jenisnya, dan kata-kata yang bisa digabungkan juga banyak. Untuk bahasan ini, aku bakal bahas setelah pembahasan penulisan huruf kapital selesai.
Namun, secara singkat aku bakal kasih tahu kalau imbuhan itu contohnya se-, ter-, ke-an, dll. Kata ulang itu kata yang diulang misalnya, banyak-banyak, berubah-ubah, dll. Kata yang bisa digabungkan itu seperti pra-, dwi-, dan banyak lagi.

Sekarang contoh dari poin 12 ini.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kearab-araban

Nah, sekarang kalau menulis nama bangsa, suku, bahasa, dan aksara, tapi ditambahkan perintilan lain seperti imbuhan dan lainnya gunakan huruf kecil, jangan kapital.

13. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama, seperti pada nama tahun, bulan, hari besar atau hari raya.
Misalnya:
tahun Kelinci
bulan Juli
hari Rabu
hari Lebaran
tarikh Masehi
bulan Ramadan
hari Galungan
hari Natal

14. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Hari Pendidikan Nasional
Tsunami Aceh

Gimana cara kita tahu itu peristiwa sejarah? Peristiwa tersebut harus memenuhi ciri-cirinya. Suatu peristiwa bisa disebut peristiwa sejarah karena peristiwa tersebut hanya terjadi di waktu tertentu pada zaman dulu dan terjadi sekali, memberikan dampak besar pada zaman tersebut dan zaman setelahnya, peristiwa tersebut berhubungan dengan kehidupan manusia baik individu maupun kelompok, serta benar-benar terjadi dengan adanya bukti dan saksi mata pada zaman dahulu, intinya menempati ruang dan waktu secara jelas/diketahui.

15. Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama ditulis dengan huruf nonkapital.
Misalnya:
Kami memperingati proklamasi kemerdekaan setiap tahun.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

Artinya, kalau peristiwa sejarah ini hanya frasa dalam suatu kalimat, bukan nama peristiwa di suatu lokasi maka ditulis kecil.
Cara tentuin peristiwa sejarah itu frasa gimana? Kalau frasa di dalam kalimat, dia gak akan ada perincian jelas yang menjadi ciri. Di contoh satu proklamasi kemerdekaan tanpa nama negaranya, 'kan? Nah, artinya ini cuma frasa karena bukan nama sebuah peristiwa di sebuah negara. Beda dengan kalimat ini, aku sedang belajar tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Kalau kurang jelas, bisa kalian tanyain lewat komentar, ya!

Buat hari ini aku cuma bisa lima poin aja karena jam 19.45 aku ada live class Bahasa Inggris. Ini juga udah telat dikit karena harusnya 19.30 :
Aku usahain secepatnya aku bisa nulis di sini lagi.

Tetap semangat, ya!

Terima kasih sudah baca.

~11 Jan '24

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Materi Bahasa Indonesia SNBT 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang