Seorang pangeran vampir yang dikurung di dalam peti selama ribuan tahun berhasil lepas dari kurungannya. Hal ini menjadi malapetaka bagi seluruh masyarakat vampir yang telah membaur dengan manusia karena bebasnya sang pangeran membuat mereka lebih l...
“Pangeran Sunghoon!!!” seorang pengawal dari bangsa vampir berteriak kencang saat netranya yang hitam legam melihat tubuh sang pangeran terjatuh ke dalam lautan samudera yang begitu berombak.
Kapal yang pangeran dan prajuritnya naiki bergerak mengikuti ayunan ombak yang begitu asyik membuat semua penumpang terombang-ambing.
Air laut yang begitu dingin melompat masuk ke dalam kapal, membuat lantai kayu kapal basah dan tergenang. Semua pengawal berlomba-lomba untuk membuang air laut dengan kekuatan vampir yang mereka miliki.
Hanya dengan ayunan tangan, air laut yang begitu asin dicampakkan ke samudera yang benar-benar siap untuk melahap beberapa pengawal sang pangeran.
“PANGERAN, TIDAAAAKKKK!!!”
Para pengawal berteriak histeris melihat pangeran yang mereka sayang sekaligus mereka banggakan itu tercebur ke lautan luas.
Angin malam berhembus begitu kencang. Kekuatan vampir yang mereka punya tak kuasa melawan kekuatan alam yang begitu ganas.
Ombak besar terus mempermainkan kapal hingga kapal terbalik dan dilahap oleh sang penguasa lautan.
Lenyap sudah.
Kapal hancur dihantam air laut, dan semua bangsa vampir yang tersisa yang ikut dalam perjalanan sang pangeran mencari tempat tujuan, ikut tenggelam.
2024, Busan, Jagalchi Market, Korea Selatan.
Matahari bersinar cerah menyapa seluruh makhluk di bumi yang memulai segala aktivitasnya.
Awan-awan di atas langit tampak cantik bak lukisan yang memanjakan setiap mata yang memandang.
Oh, langit memang terlihat indah dan menenangkan di saat musim semi. Jauh berbeda dengan keadaan di bumi ketika pagi datang.
Suara deru mobil, klakson yang bersahut-sahutan, teriakan orang di pasar, banyaknya orang yang berlalu lalang, aroma amis ikan, aroma sampah sayur busuk, suara gemerincing alat musik pengamen yang menyanyikan lagu Enhypen berjudul Sweet Venom dan polusi kendaraan yang berhasil membuat Wonyoung terbatuk-batuk begitu berbeda dengan keadaan di atas langit.
Sepertinya penduduk langit lebih tenang dibandingkan penduduk bumi——yang kerap disebut sebagai manusia.
Namun, menjadi bagian dari penduduk bumi adalah impian terbesar seorang Putri Wonyoung yang sedang berjualan kerang, udang dan ikan segar di pasar ikan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan bermodal topi golf yang ia dapatkan secara cuma-cuma dari Sunoo, celemek, dan baju lengkap yang terbuat dari parasut membuat Wonyoung terlihat seperti model iklan yang sedang syuting iklan di pasar.
